Di awal hubungan, laki-laki bisa jadi sosok paling manis di dunia. Perhatian penuh, kata-kata romantis mengalir setiap hari, bahkan hal-hal kecil pun diperhatikan dengan detail. Rasanya seperti sedang dipuja, dan memang iya, karena saat itu mereka sedang berusaha mendapatkan hati kita.
Tapi seiring berjalannya waktu, perhatian itu mulai menurun. Tidak lagi sesering dulu mengirim pesan panjang, tidak lagi sesering itu menanyakan kabar, bahkan kadang jadi cuek dan datar. Di titik inilah, banyak perempuan mulai merasa: "Dia udah nggak kayak dulu..."
Padahal, Â apakah benar dia berubah? Atau justru kita yang belum memahami bahwa hubungan juga punya fase?
Kenapa Cowok Bisa Berubah Setelah Mendapatkan Pasangannya?
Setelah diamati, pola ini bukan hal baru. Banyak perempuan mengalami sikap "manis di awal, datar di tengah". Tapi mari kita lihat dari sudut pandang laki-laki:
1. Fase PDKT = Fase Pembuktian Di awal, laki-laki berada dalam "mode memburu". Otomatis mereka memberikan versi terbaik dari dirinya, bukan berarti palsu, tapi memang ingin tampil seoptimal mungkin agar bisa meyakinkan kita.
2. Setelah Jadian = Fase Aman Ketika hubungan sudah berjalan dan kita resmi jadi pasangannya, muncullah rasa lega. Tujuan tercapai. Dari titik ini, laki-laki merasa tidak perlu "berusaha" sekeras saat awal. Mereka mulai menjadi dirinya yang sebenarnya, bukan berarti tidak sayang, tapi karena merasa sudah diterima, jadi usaha mulai menurun.
3. Biologis & Psikologis Dari sisi psikologis, seperti dijelaskan dalam buku Men Are from Mars, Women Are from Venus karya John Gray, laki-laki punya kecenderungan untuk fokus pada tujuan, bukan proses. Setelah "mendapatkan" sesuatu yang dianggap berharga, otaknya cenderung mengendurkan tenaga, bukan karena tidak menghargai, tapi karena merasa sudah aman.
Jadi, Apa Perasaan Sayangnya Memudar?
Belum tentu.