Mohon tunggu...
Zalsa Alya Nurrahma
Zalsa Alya Nurrahma Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUNAN KALIJAGA dengan NIM 24107030075

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang mempelajari materi perkuliahan mengenai jurnalistik dan belajar mengenai kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Bosan dengan Opor Lebaran? Coba Kreasi Opor Goreng Khas Wonogiri

3 April 2025   22:50 Diperbarui: 3 April 2025   22:50 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan Opor dan Bebebrapa Olahan Pelengkapnya (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Di tengah hiruk pikuk persiapan Lebaran, hidangan opor ayam seolah menjadi menu wajib di meja makan keluarga Indonesia. Namun, bagi warga Wonogiri, Jawa Tengah, ada varian unik yang menawarkan sensasi berbeda: opor goreng. Kreasi kuliner ini bukan sekadar opor yang digoreng, melainkan hasil perpaduan teknik memasak dan resep warisan yang kini menjadi identitas kuliner khas daerah tersebut.

Di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, dua warung opor goreng telah menjadi legenda kuliner lokal. Keduanya masih memiliki hubungan keluarga dan masing-masing memiliki basis penggemar setia yang tak pernah surut meski bertahun-tahun berlalu.

Opor Ayam Mbah Min: Warisan Kuliner dengan Jadwal Unik

Terletak di area Pasar Hewan Pracimantoro, warung Opor Ayam Mbah Min dikelola oleh Mukimin (75), yang kini dikenal dengan sebutan Mbah Min. Warung ini memiliki keunikan tersendiri dalam jadwal operasionalnya. Berbeda dengan kebanyakan tempat makan yang buka setiap hari, Opor Ayam Mbah Min hanya beroperasi pada hari pasaran Jawa tertentu---hari Pon sore (15.00-20.00 WIB) dan hari Wage pagi (06.00-10.00 WIB).

"Kalau saya buka setiap hari, nanti kasihan anak-anak saya yang buka warung opor ayam juga. Pelanggan nanti larinya ke sini semua," ungkap Mukimin (75).

Meskipun jadwalnya terbatas, warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Para pelanggan rela menyesuaikan jadwal kunjungan mereka demi mencicipi kelezatan opor goreng buatan Mbah Min dengan harga Rp40.000 per porsinya. Beberapa di antaranya bahkan datang dari luar kota, membuktikan bahwa reputasi hidangan ini telah meluas ke berbagai daerah. Pelanggan yang berkunjung selain warga Wonogiri, kebanyakan berasal dari Gunung Kidul dan Pacitan.

"Saya disini antri dari jam 3 khusus buat beli opor karena penasaran dan ingin mencobanya karena ramai dibicarakan orang," ungkap Isnaeni (30) pembeli yang penasaran dengan cita rasa opor goreng mbah min.

Opor Goreng dan Nasi Tiwul (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Opor Goreng dan Nasi Tiwul (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Yang membuat paket opor goreng di warung Mbah Min semakin istimewa adalah kehadiran pelengkap makanan yang melengkapi kelezatannya. Setiap porsi tidak hanya berisi ayam goreng berbumbu khas, tetapi juga dilengkapi dengan oseng buncis, sayur lombok, sambal bawang, dan lalapan segar. Selain itu terdapat pilihan nasi tiwul khas Wonogiri yang menjadikan hidangan ini lebih istimewa.

Opor Ayam Gemma: Generasi Penerus yang Tak Kalah Populer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun