Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Berkontribusi dalam Covid-19

Penyakit Corona atau yang biasa dianggap Covid-19 merupakan penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus SARS cov-2. Orang yang menderita Covid-19 tersebut biasanya mengalami gejala umum seperti batuk,demam,pilek,kehilangan rasa dan bau. 

Sedangkan untuk gejala sedikit tidak umum yaitu sakit kepala,diare,sakit tenggorokan,mata merah atau iritasi. Lalu ada juga gejala yang serius diantaranya yaitu mengalami sesak napas,nyeri pada dada. 

Hal tersebut tentunya dapat menular melalui mulut dan hidung ketika orang berkontak langsung dengan penderita,contohnya ketika penderita itu batuk,bersin maupun bernapas. 

Orang yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan dapat mengisolasi dirinya sendiri di rumah pribadi sedangkan orang yang terpapar Covid-19 dengan gejala serius tentunya memerlukan penanganan khusus seperti harus diisolasi di Rumah Sakit. 

Dengan adanya virus ini pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan berupa PPKM,PSBB,gerakan 4M yaitu Memakai Masker,Mencuci Tangan,Menjaga Jarak,Menghindari Kerumunan,dan mengadakan vaksinasi bagi kalangan umum. 

Pada lembaga pendidikan juga turut berpartisipasi dalam menghadapi Covid-19 ini. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta sebagai kampus berwawasan kesehatan turut berperan aktif dalam menghadapi Covid-19 diantaranya adalah pada bulan Maret 2020 UNISA membentuk satgas Covid-19 yang diberikan beberapa kewenangan mulai dari menyusun hal-hal yang berkaitan dengan penanganan Covid-19, membuat beberapa perencanaan,dan membuat SOP (Standard Operating Procedure) untuk dilaksanakan. Pembentukan satgas Covid-19 juga dibentuk dari pengurus inti,tim mitigasi,tim logistik,tim publikasi dan informasi,maupun tim rujukan. 

Selain membentuk satgas Covid-19 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta juga menyiapkan shelter pesantren Covid-19 yang berfungsi sebagai tempat isolasi mandiri,bagi orang yang terpapar Covid-19 tanpa gejala.

Sesuai yang dikatakan Rektor UNISA ibu Warsiti mengatakan bahwa,pada awalnya,shelter tersebut hanya diperuntukkan bagi mahasiswa,tenaga kesehatan,dan warga persyarikatan Muhammadiyah. Namun,dengan seiring waktu melihat situasi dan kondisi di wilayah Yogyakarta terus bertambah orang yang terpapar Covid maka dengan itu shelter pun dibuka untuk masyarakat umum. 

Pesantren Covid-19 telah menerima 255 pasien yang dinyatakan positif Covid hingga pada bulan Februari 2021 dengan sebagian besar warga Muhammadiyah. Agar pada isolasi mandiri tidak terkesan sia-sia pesantren Covid-19 mengajak pasien untuk senantiasa melakukan sebuah kegiatan yaitu berolahraga secara rutin dan mengikuti kajian keagamaan. Dengan begitu pasien yang berisolsi mandiri di pesantren Covid-19 hanya mengganti untuk uang makan saja. 

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta tepatnya pada Fakultas Kesehatan (FIKES) mengirimkan 39 relawan mahasiswa ke RSUP Sardjito yang secara sukarela mendaftarkan diri serta telah mendapatkan restu dari orang tua masing-masing mahasiswa. Hal tersebut mestinya sangat luar biasa untuk bisa mengemban tugas yang mulia dan juga sebagai kontribusi dari FIKES UNISA dalam menangani Covid-19. 

Pada tanggal 25-28 Agustus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta juga ikut berkontriusi dengan mengadakan vaksinasi Covid-19 dengan kuota 6500 peserta untuk dosis pertama. Kegiatan tersebut dikunjungi oleh Kapolri,Panglima TNI,Ketum PP Muhammadiyah, dan Ketum PP ‘Aisyiyah. Kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen membantu pemerintah melakukan vaksinasi bagi masyarakat dan upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.