Antara Tauhid dan Birrul Walidain
Dua Kewajiban Mulia Dalam Islam
Assalamu'alaikum warahmatullah...
PENDAHULUAN
     dalam kehidupan seorang Muslim, terdapat dua kewajiban pokok yang tidak dapat dipisahkan: ketaatan kepada Allah (tauhid) dan berbakti kepada orang tua (birrul walidain). Kedua kewajiban ini bukanlah dua hal yang berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan erat dalam membentuk kepribadian Muslim yang sempurna. Allah SWT dalam firman-Nya di Surat Al-Isra ayat 23 dengan tegas menggabungkan kedua perintah in
i dalam satu ayat, menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara hak Allah dan hak orang tua.In syaaAllah,dalam artikel ini saya akan menyampaikan sesuai ilmu yang saya kuasai.Saya meminta maaf apabila dalam artikel ini terdapat tulisan yang tidak sempurna karena keterbatasan ilmu saya,Hanya Allah pemilik segala kesempurnaan.
dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 23,disana Allah memerintahkan seluruh manusia untuk beribadah hanya kepada Allah dan juga berbakti kepada kedua orangtua.Nah,apakah ada hubungan antara ketauhidan dengan berbakti kepada kedua orangtua?Tentu ada teman-teman semuanya.
    1.tauhid itu sebagai tiang utama dalam ajaran agama islam
   sebagaimana kita ketahui bersama,bahwasannya tauhid adalah inti atau pokok utama dalam ajaran agama islam,yang mana sangatlah sia-sia dikatakan bahwasannya seorang muslim beragam islam akan tetapi tidak menerapkan ajaran,syariat yang tertera dalam agama islam.tauhid juga bukan sekedar kita sholat,puasa,zakat,melaksanakan ibadah haji,berinfak,dan berbagai contoh penerapan amal kebaikan lainnya.akan tetapi,lebih dari itu tauhid adalah kita mengakui bahwasannya Allah itu esa dengan melakukan penyerahan diri totalitas kepadanya dalam segala aspek kehidupan didunia ini.seperti yang diajarkan oleh dosen kita tercinta yakni pak hamid dalam matakuliah "Akhlak Tasawuf" di semester 1,bahwasannya tauhid itu dibagi dalam tiga bentuk.tauhid rububiyyah,tauhid uluhiyyah,dan tauhid asma wa sifat.
    2.birrul walidain salah satu bentuk dari tauhid
   nah teman-teman,untuk yang kedua adalah berbakti kepada kedua orangtua.birrul walidain atau berbakti kepada kedua orangtua ini memiliki kaitan atau hubunganyang sangat erat dengan Tauhid.mengapa bisa gitu ya? jawabannya itu,karena bakti kita kepada kedua orangtua itu merupakan satu tanda perwujudan kita bertauhid kepada Allah Swt. Mengutip perkataan al-iman qurtubi dalam kitab nya"al'jami lil ahkami al-qur'an"bahwa perintah berbakti kepada kedua orangtua itu setelah perintah untuk bertauhid.kok bisa gini,?nah,menurut apa yang saya simpulkan dari perkataan tersebut adalah karena setelah kita ini beribadah kepada Allah melalui tauhid,hubungan kita dari manusia kepada manusia yang lainnya itu yang paling dekat sisinya adalah dengan kedua orangtua.allah swt memang yang menciptakan kita,akan tetapi orangtua lah yang menjadi perantara lahirnya kita didunia ini.Bahkan ya,tidak hanya dilahirkan,kita dirawat,diasuh,disusui,dibesarkan,diajarkan membaca,menulis,berjalan,berlari itu berkat pengorbanan jerih payah nya kedua orangtua.jadi,bentuk nyata kita bersyukur kepada allah atas segala nikmat yang diberikan adalah dengan berbuat baik kepada kedua orangtua.Di era modern ini,hubungan antara tauhid dan berbakti kepada kedua orangtua semakin kompleks.Pada waktu tambahan belajar kemarin dihari kamis tanggal 22,saya ingin mengajukan pertanyaan kepada pak hamid,yang bunyi pertanyaan nya seperti ini,"Apakah cukup seorang hamba atau anak berbakti kepada orangtua nya saja tanpa melibatkan ibadah ibadah mahdhah kepada Allah?"akan tetapi,mungkin jawaban yang akan disampaikan pak hamid memakan waktu yang lama sehingga membuat teman-teman saya yang ada di teams berdecak kecewa dengan pertanyaan yang saya ajukan.akhirnya saya menyimpulkan jawaban yang saya dapat akan pertanyaan tersebut.Menurut saya,jawabannya adalah tidak cukup karena kita belum memenuhi tujuan utama kita sebagai diciptakannya manusia kedunia ini dalam al-qu'an surat adz-zariyat ayat 56,"tidaklah manusia diciptakan,kecuali mereka beribadah kepadaku"sebaliknya juga apabila seorang anak atau hamba beribadah terus kepada Allah,baik ibadah wajib maupun sunnah,tetapi ia durhaka kepada kedua orangtua maka itu merupakan perbuatan yang sangat tercela disisi allah.ada satu hal yang perlu teman-teman ketahui bahwasannya itu tidak akan membuat kita menjadi hamba yang durhaka dan mendapat dosa besar,tetap dosa yang paling besar derajat dan hukumannya bagi allah adalah syirik(melakukan ibadah penyembahan kepada selain allah swt) kesimpulannya adalah,beribadah kepada allah dengan penyerahan totalitas sebagai bentuk ketauhidan kepadanya diikuti dengan memperlakukan baik kepada kedua orangtua,jadi dua hal ini tidak dapat dipisahkan