Mohon tunggu...
sheila zallesa
sheila zallesa Mohon Tunggu... Dosen - profil

bio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Sistem Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran Jarak Jauh (Daring) di Masa Pandemi

15 Januari 2021   22:53 Diperbarui: 15 Januari 2021   23:11 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengaruh pandemi Covid-19, sangat berdampak besar di berbagai sector dalam kehidupan, Seluruh kegiatan atau aktivitas menjadi serba terbatas semenjak adanya covid-19 ini. Salah satu sector yang terkena dampak serius dari pandemic covid-19 ini adalah sektor pendidikan. Mengingat pandemi virus corona yang sedang melanda, saat ini pemerintah sudah menerapkan kebijakan work from home  (WFH) ini di terapkan pemerintah guna untuk memutus penyebaran virus, tidak hanya itu system pembelajaran pun di arahkan untuk dilakukan secara daring. Pergantian system yang sangat  cepat tentu memunculkan pro & kontra, bagi sebagian orang dalam penerapan system baru ini mungkin akan menjadi sesuatu yang canggung karena belum terbiasa dengan pola system kebiasaan baru ini. Akan tetapi kita harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan system baru ini yaitu segala aktifitas menjadi system online atau daring, termasuk dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada masa pandemi Covid-19, PJJ atau daring merupakan salah satu alternative yang bisa di lakukan  sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, dengan maksud untuk menghindari kerumunan orang banyak. Pada konteks pembelajaran di Sekolah atau Kampus, pengumpulan orang dan interaksi langsung antara civitas akademika (guru, siswa, dosen, mahasiswa, dan civitas akdemik lainnya) dalam satu lingkungan sekolah atau perguruan tinggi bisa saja menjadi sarana yang memiliki potensi besar untuk terjadinya penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, pembelajaran jarak jauh menjadi upaya penting dalam rangka menekan menyebaran virus secara luas, khususnya dikalangan pengajar dan pembelajar. Penerapan system kebiasaan baru di tengah masa pandemic ini memang tidak semudah membalikan telapan tangan. Khususnya di dunia pendidikan yang mana system pembalajaran kebiasaan baru dengan system daring mempunyai banyak kendala baik itu kendala teknis maupun kendala non teknis. Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi antara tenaga pendidik (guru/dosen) dengan peserta didik. Proses kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan, karena komunikasi antara tenaga pendidik dengan peserta didik tidak boleh berhenti begitu saja akibat covid 19 artinya komunikasi antara peserta didik dengan tenaga pendidik  tetap berjalan dengan lancar. Dalam dunia pendidikan komunikasi merupakan hal yang sangat penting, komunikasi di dalam proses pembelajaran digunakan untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik, baik berupa ilmu pengetahuan maupun pesan moral.

PJJ atau pendidikan jarak jauh merupakan tantangan baru yang harus dihadapi. Hal ini berkaitan dengan efektivitas komunikasi dengan system daring dalam konteks PJJ. Keterbatasan interaksi antara pendidik dan peserta didik merupakan permasalahan baru dalam efektivitas komunikasi belajar. Pada pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh memberikan tantangan yang berbeda bagi pengajar, pembelajar, institusi, dan bahkan masyarakat luas seperti orang tua. Pada pelaksanaanya, pengajar harus mencari dan menyiapkan berbagai cara agar materi pembelajaran bisa tersampaikan dan diterima dengan baik oleh para pembelajar. Begitu pun para pembelajar membutuhkan usaha yang lebih besar, baik secara materi, energi, maupun kesiapan psikologi. Hal tersebut dilakukan agar pembelajar dapat menerima materi pembelajaran secara optimal.

Dalam pelaksanaan PJJ tidak dipungkri akan banyak sekali hambatan, baik itu hambatan secara teknis maupun hambatan non teknis, begitupula dalam proses komunikasi antara pendidk dan peserta didik. Maka dari itu di perlukan strategi yang baik guna membangun komunikasi yang efektif. Adapun strategi yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi yang efektik dalam pembelajaran jarak jauh diantaranya :

  • Mengenali karakteristik dari komunikan ; tujuan dari mengenali karakteristik komunikan adalah untuk memberikan kita pandangan tentang karakter lawan bicara, agar kita mengetahui hal apa yang disukai olehnya dan yang tidak disukai olehnya dan hal- hal menarik apa saja yang bisa kita jadikan bahan informasi yang dapat di terima oleh lawan bicara(peserta didik)
  • Berkomunikasi dengan baik; Kemampuan berkomunikasi dengan baik secara verbal maupun Komunikasi non verbal juga akan mempengaruhi citra diri. Maka dari itu, ketika merancang strategi komunikasi kita perlu memikirkan cara untuk dapat melakukan sebuah komunikasi yang baik. Ketika kita mampu berkomunikasi dengan baik, maka lawan bicara kita akan merasa puas terhadap apa yang kita terangkan atau apa yang kita informasikan.
  • Memiliki Attitude, Attention, dan Action ; Dengan memiliki strategi komunikasi 3A ini, maka tujuan yang ingin dicapai melalui komunikasi tersebut secara tidak langsung akan mendapatkan dukungan dari lawan bicara karena, strategi 3A tersebut akan menunjukkan bahwa kita memiliki sikap, perhatian, dan tindakan yang sesuai dengan ucapan kita.
  • Menentukan tujuan ; Menentukan tujuan ataupun target dari sebuah komunikasi yang akan dilakukan. Ketika tujuan ini sudah ditentukan, maka komunikasi organisasi yang dilakukan akan selalu berusaha untuk mencapai tujuan ataupun target tersebut sekaligus menyamakan visi/tujuan agar kerjasama yang terjalin dapat sejalan.
  • Melibatkan anggota/partisipan ; Melibatkan seluruh anggota didalam setiap kegiatan ataupun komunikasi yang berlangsung. Partisipasi atau tingkat keterlibatan anggota organisasi akan memberikan sebuah tampilan mengenai keadaan sebuah lingkungan kelas. Jika partisipasi anggota sangat tinggi, maka komunikasi tersebut dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik. Begitu pula sebaliknya ketika partisipasi anggota rendah, maka kumunikasi tersebut perlu dipertanyakan kualitasnya. Dengan kata lain, tingkat partisipasi anggota didalam komunikasi yang dilakukan akan mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
  • Saling pengertian dan Netral ; Untuk mencapai sebuah komunikasi yang efektif, maka komunikasi tersebut harus memiliki sikap untuk saling mengerti dan sikap yang netral atau tidak memihak siapapun. Jika strategi komunikasi yang satu ini diterapkan dengan baik, maka akan terjadi sebuah saling pengertian serta netralitas diatara setiap partisipan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun