Mohon tunggu...
zainul alim
zainul alim Mohon Tunggu... Auditor - mahasiswa

penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah di Atas Bukit Digitalisasi

6 Juli 2022   17:25 Diperbarui: 6 Juli 2022   17:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan dakwah dalam lingkup filsafat tampaknya banyak yang mengabaikan, begitu pula dakwah tidak membutuhkan filsafat untuk mencari sisi positif tentang dakwah sendiri, 

mengingat era sekarang adalah era modern bisa dibilang milenial globalisasi, artkel ini mencoba menggali tentang kepentingan dakwah di masa milenial ini, dengan menyandarkan pada barunya ilmu pengetahuan dan barunya sistem dunia, apakah dakwah dapat mengangkat dan menyandingkan diri dalam era ini, agaknya menjadi kunci utama untuk bisa bersandar di masa yang cemerlang ini.

Dakwah telah lama menjadi perbincangan pokok manusia di setiap generasi ke generasi, ada dua hal yang menajdi alas an dakwah sebagai wacana lama yang tak pernah usai menjadi pembahasan, dakwah dapat menajdi kebaikan dan perubahan tata kehidupan manusia, ia melahirkan manusia yang merubah situasi sosial lebih baik,

karena orang-orang besar memperbincangkan pendakwah sebagai individu yang luar biasa yang juga memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh masyarakat pada umumnya, dari sini juga bisa menajdi titik tersirat bagi kaum modernis untuk mengambil beberapa teori-teori untuk menjadikanya awal dari dakwah di masa milenial ini,

selanjutnya dakwah merupakan juga perintah Allah yang termaktub dalam kitab-kitab samawi, dengan perintah ini umat beragama berlomba-lomba untuk mengajak orang lain untuk mengikuti agamnya, 

hal ini menjadi titik sumber interaksi antara umat beragama antara ketegangan dan perdamaian, manusia sebagai makhluk sosial yang sehari-hari berinteraksi satu sama lain, dalam hal ini jika kita kaitkan dalam rencana ataupun wacana bagi kita untuk menyebarkan dakwah islami, bisa saja kita bersosialisasi denganya, namun dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni dan kehati-hatian yang begitu betul sehingga tidfak menajdikan dakwah dalam islam ini menjadi kacau.

Islam menyebar luas hingga seantero jagad raya bukan hanya dari frasa kata sebar saja, tapi dalam makna menyebar hingga lebar dalam diri manusia-manusia muslim, agaknya seringkali kita mendengar bahwasanya arab adalah batu pijakan pertama yang harus di contoh, namun jika kita melihat regional islam menyebar, agaknya sulit untuk menjiplak dakwah yang ada di kali pertama islam bercikal yaitu arab, 

apalagi dalam era yang begitu cepat akan menyebarnya informasi-informasi actual yang menyebabkan gampangnya orang terorganisir oleh berita-berita dalam digitalisasi ini sangat mudah, maka dari itu jika kita menyandarkan dalam arabisasi dakwah dalam daerah seprti jawa atau bisa di sebut juga seluruh Indonesia, mesti melihat dulu kultur budaya serta adat dan istiadat daerah yang kita hampiri ini,

dan juga kita semestinya sudah memahami latar belakang, alur hidup manusia dalam daerah tersebut apakah mudah di serap oleh masyarakat untuk kita menyebarkan dakwah islami di era milenial yang serba mudah ini, era modern ini menjadi klimaks dari perkembangan umat manusia, dimana teknologi-teknologi terbaharui muncul dan memudah kan kita untuk menikmati teknologi ini yang memeberikan kemuidahan-kemudahan untuk berlangsungnya hidup,

dari sisi inilah dakwah milenial islam seharusnya bertindak dan beranjak menyebarkan kebaikan-kebaikan islam melewati platform-platform website ataupun media sosial, jika kita sebagai islam tidak bertindak dengan sedemikian rupa acuh tak acuh acuh sama halnya dengan mengggali kuburan untuk kematiannya sendiri, 

sedangkan membuka diri tanpa adanya filterisasi terhadap kedatangannya sama halnya menjelma manusia robot yang dikontrol dan dikendalikan oleh kekuatan tekhnologi. Untuk tidak terjebak pada keduanya, umat islam harus bersikap kritis terhadap perkembangan yang dibawa oleh globalisasi, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun