Kesehatan masyarakat adalah bidang yang berfokus pada upaya menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan seluruh lapisan masyarakat. Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan, mulai dari penyakit menular, kekurangan gizi, hingga masalah kesehatan lingkungan. Sejak masa kolonial, pemerintah Belanda sudah mendirikan beberapa lembaga kesehatan, namun aksesnya terbatas hanya untuk kalangan tertentu.. Setelah Indonesia merdeka, perhatian terhadap kesehatan masyarakat semakin berkembang, terutama karena kesadaran bahwa kesehatan merupakan modal utama pembangunan bangsa.
      Pada tahun 1950-an, masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia adalah penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis, dan lepra. Pemerintah kemudian membentuk program-program kesehatan yang berfokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut. Salah satu langkah penting adalah pembentukan Puskesmas pada tahun 1968, yang menjadi tonggak sejarah pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat primer. Puskesmas bukan hanya tempat berobat, melainkan juga pusat edukasi dan promosi kesehatan yang berada dekat dengan masyarakat.
     Selain itu, Indonesia juga menghadapi masalah gizi yang cukup serius, terutama pada anak-anak. Program perbaikan gizi melalui posyandu dan kampanye makanan bergizi seimbang menjadi salah satu strategi penting pemerintah. Posyandu, yang melibatkan peran aktif kader kesehatan di masyarakat, telah terbukti menjadi inovasi lokal yang efektif untuk memantau tumbuh kembang anak dan mendukung kesehatan ibu hamil.
     Perjalanan kesehatan masyarakat di Indonesia juga erat kaitannya dengan peran perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat yang berdiri di berbagai universitas menjadi motor penggerak dalam mencetak tenaga ahli yang mampu merancang kebijakan, melakukan penelitian, serta mendampingi masyarakat secara langsung. Kehadiran tenaga kesehatan masyarakat ini membantu pemerintah dalam memastikan program-program kesehatan tidak hanya ada di atas kertas, tetapi benar-benar terlaksana di lapangan. Misalnya, dalam program imunisasi nasional, kolaborasi antara pemerintah, mahasiswa, dan tenaga kesehatan terbukti mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi anak di berbagai daerah
     Memasuki era reformasi, tantangan kesehatan masyarakat semakin kompleks. Penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan kanker mulai meningkat akibat perubahan gaya hidup yang tidak sehat. Di sisi lain, ancaman penyakit menular tetap ada, terbukti dengan munculnya wabah SARS, flu burung, hingga pandemi COVID-19. Peran kesehatan masyarakat pada masa pandemi sangat vital, mulai dari edukasi perilaku hidup bersih, promosi penggunaan masker, hingga program vaksinasi massal. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat tidak hanya berbicara tentang layanan medis, tetapi juga strategi pencegahan berbasis komunitas.
      Sebagai mahasiswa baru di Fakultas Kesehatan Masyarakat, saya melihat bahwa perkembangan sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia memberikan pelajaran penting. Pertama, kesehatan masyarakat adalah bidang yang sangat dinamis dan selalu berubah-ubah mengikuti tantangan zaman. Kedua, keberhasilan program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat itu sendiri. Kader posyandu, tenaga kesehatan, hingga dukungan lintas sektor semuanya harus saling melengkapi untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
      Melihat perjalanan panjang ini, saya merasa bidang kesehatan masyarakat tidak hanya berbicara tentang data dan teori, tetapi juga nilai kemanusiaan. Setiap upaya kesehatan yang dilakukan pada dasarnya adalah wujud kepedulian untuk melindungi kehidupan. Hal ini yang membuat saya semakin termotivasi untuk belajar di FKM, karena saya percaya bahwa ilmu yang saya dapat bisa memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas.
      Maka dari itu, sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia memperlihatkan bahwa kesehatan bukan hanya urusan individu, melainkan tanggung jawab bersama. Dari puskesmas hingga posyandu, dari pengendalian penyakit menular hingga pencegahan penyakit tidak menular, semuanya menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi. Tantangan kesehatan akan terus ada, tetapi dengan semangat gotong royong dan inovasi, masyarakat Indonesia  mampu menghadapi dan mengatasinya.
KATA KUNCI: Indonesia, Kesehatan, Masyarakat, Puskesmas, Sejarah
DAFTAR PUSTAKA
Dari Jurnal :
- Notoatmodjo., S. 2012 . Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Metodologi Penelitian, 12(3), pp. 120-125.
- Sulistyawati., 2021 . Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kemenkes RI. International Journal of Public Health Science (IJPHS).11(2), pp. 135-140.