Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ketika Kata Rahasia Bukan Lagi Rahasia

10 April 2019   11:30 Diperbarui: 10 April 2019   16:52 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. pixabay.com

Jika anda membeberkan rahasia anda kepada angin, anda tak boleh menyalahkannya. Jika angin membuka rahasia itu kepada pohon-pohon. Khalil Gibran (1883-1931)

Tiga kalimat dari sosok multitalenta sekelas Kahlil Gibran itu, makjleb, ya? Jika tak sepakat, biarlah perasaan makjleb itu menjadi rahasiaku saja sebagai sosok multitalenan! Halah, malah diujarkan! Haha...

Begitulah! Kata bernama rahasia itu. Tak lagi nyaman di posisi arti kata awalnya, sebagai sesuatu yang sengaja disembunyikan supaya tak diketahui orang lain. Kata rahasia sudah melanglang buana bersembunyi di antara dua orang, pada sekelompok orang, bahkan rahasia pun sudah diumumkan di khalayak! Nah?

Dalam kiramologiku, kata rahasia sudah bergeser makna secara fungsional. Bukan lagi disembunyikan. Tapi memang untuk diketahui oleh orang lain! Dengan berbagai cara dan aneka motivasi.

Illustrated by.pixabay.com
Illustrated by.pixabay.com

Perjalanan Panjang Ketika Rahasia Bukan Lagi Jadi Rahasia

Suatu hal itu masuk kategori rahasia, jika berada di level sangat penting, berbahaya atau bahkan aib. Jika diketahui orang lain, bisa saja menggerus keberadaan, pengakuan atau kapasitas seseorang. Makanya, disimpan sendiri.

Ketika rahasia tersebut sudah diujarkan pada pribadi lain atau sekelompok orang, maka rahasia sudah berpindah pada ranah privasi. Tak lagi tersimpan atau tersembunyi. Kenapa begitu? Ketika dibagikan ke orang lain, pasti butuh kebenaran-kebenaran fakta dari rahasia itu.

Adalah hal bijak untuk tak mencari suatu rahasia; dan jujur untuk tidak membongkarnya ("It is wise not to seek a secret, and honest not to revell one") William Penn

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun