"Segelas kopi, dan percakapan usai. Pergilah! Jika langkah kaki tak tertahan lagi."
Kalimat diatas, bukan bermaksud untuk berpuisi, tapi itulah yang biasanya terjadi. Jika kita selesai menikmati segelas kopi pagi. Di sebuah Kedai Kopi, kan? Ahaay...
Sekilas Letak Kedai Kopi Makwo Ita
Kedai Kopi Makwo Ita, bukan ruko, tapi rumah tinggal sederhana. Bagian depan, disulap jadi tempat berjualan. Terletak di pertigaan Jalan Zainal Bakti  dan Jalan RA. Kartini. Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Curup Kota. Dua jalan arteri di Kabupaten Rejang Lebong. Di samping kedai, ada Kios Tampal Ban. Dan, bersebrangan dengan Pangkalan Ojek Rafflesia. Letaknya yang strategis di tepi jalan, menawarkan kemudahan bagi calon pelanggan yang berjalan kaki atau berkendaraan. iya, kan?
Jika anda dari luar kota, dan ingin singgah di kedai ini. Gampang! Cari atau tanyakan saja pada orang-orang yang ditemui, Masjid Al Jihad! Kenapa begitu? Karena Kedai Kopi ini, persis berhadap-hadapan dengan salah satu masjid terbesar di Kota Curup. Gampang, kan? Haha..
Kedai akan dibuka, setelah pemilik kedai pulang dari sholat shubuh berjamaah di Masjid. Biasanya, pembeli sudah ada yang menunggu. Baik pelanggan tetap, jamaah masjid, sopir plus penumpang travel yang beristirahat dan sholat, atau para orangtua yang tak sempat menyiapkan sarapan untuk anak-anak yang mau berangkat sekolah. Lah? Anak-anak sarapan kopi? Aikh, sabar! Biar tak pasang foto dulu...
Makwo Ita, perempuan paruh baya ditemani Pakwo Lis Karadun, adalah sapaanku untuk pemilik kedai kopi ini. Pasangan berdarah Minang ini, sudah puluhan tahun merantau dan menetap di Curup. Jadi, mengadaptasi tradisi "Lapau Pagi" di Ranah Minang. Tak hanya menyediakan Minuman kopi.
Sambil minum segelas kopi, teh hangat manis atau bercampur susu. Mata anda akan dirayu dengan beberapa menu yang tersedia. Ada Empat pilihan untuk aneka gorengan, yang ditaruh di tiga nampan plastik berbentuk bundar. Dengan harga satunya seribu, silahkan menikmati Goreng Pisang, Bakwan, Roti Goreng, Roti Kumbu (Gorengan berisi Kacang Hijau). Itu, penganan kelas ringan. Haha
Eits! Jangan lupa. Ada satu menu yang takkan Anda temui di kedai makanan manapun di Kota Curup. Kecuali pasar Ramadhan di bulan puasa. Yaitu Nasi Ketan! Biasanya, dinikmati dengan Parutan kelapa plus pisang goreng. Maknyus, kan?
Nasi ketan ini primadona sesungguhnya Kedai Kopi Makwo Ita. Apatah lagi saat musim durian. Baru jam tujuh pagi, Nasi ketan sudah sold out! Akan ada antrian untuk  menikmati sarapan pagi dengan Nasi Ketan bercampur Durian. Harganya? Delapan ribu satu porsi. Tapi, tak dihitung durian, ya? Haha..