Pernahkan kalian berpikir mengapa kita harus menggunakan Windows? mayoritas orang menggunakan Windows sejak pertama kali mengenal dan menggunakan perangkat komputer atau laptop. Sebenarnya ada banyak sistem operasi lainnya di luar sana, salah satunya adalah Linux. Perbedaan utama dari Windows dan Linux adalah sistem distribusinya, Windows memiliki sistem distribusi berbayar sedangkan Linux memiliki sistem distribusi gratis serta memiliki banyak jenis distro, beberapa yang terkenal diantaranya Debian, Red Hat, Ubuntu, dan Fedora.
Kebanyakan orang mungkin mengira jika kita hanya bisa bermain game di Windows, namun faktanya saat ini Linux telah banyak berkembang, sehingga kita dapat menjalankan aplikasi maupun game windows di Linux secara native tanpa menggunakan emulator. Semua itu dapat dilakukan dengan adanya sistem bernama Wine dan Proton.
- Apa itu Wine?
Wine adalah sistem kompatibilitas yang memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi Windows di sistem operasi lain seperti Linux dan macOS. Wine menjalankan game dan aplikasi Windows tanpa harus menggunakan emulator. Dengan Wine, pengguna dapat menikmati pengalaman bermain game secara native yang lebih nyaman dan fleksibel. (website resmi WineHQ)
- Apa itu Proton?
Proton adalah sebuah sistem kompatibilitas yang dikembangkan oleh Valve Corporation menggunakan dasar Wine. Kompatibilitas Proton dapat digunakan menjalankan semua game Windows yang ada di Steam secara native di Linux. Terdapat website ProtonDB untuk membantu pemain mengetahui apakah game favorit mereka dapat berjalan dengan lancar di Linux dan macOS menggunakan Proton. Saat ini terdapat beberapa pilihan Proton yang dapat digunakan, pertama versi resmi Steam terbaru saat artikel ini ditulis Proton 9.0-4, kedua versi Proton hotfix atau experimental dan yang ketiga adalah versi komunitas yaitu ProtonGE dengan versi paling barunya saat artikel ini ditulis ProtonGE 9.27. (Github resmi Proton Valve)(Github projek ProtonGE)
- Cara Kerja Wine dan Proton
Wine dan Proton bekerja dengan menerjemahkan kode sistem ".exe" Windows menjadi kode sistem yang dapat dipahami oleh sistem operasi Linux. Hal ini membuat aplikasi dan game Windows dapat berjalan di Linux dan macOS tanpa harus menggunakan emulator. Dengan demikian, pengguna dapat menikmati pengalaman native game yang lebih lancar. Bebeda dengan emulator yang merupakan aplikasi simulasi untuk mensimulasikan sebuah perangkat sistem operasi, Wine dan proton hanya berupa kumpulan library dan codec sama seperti sistem codec pada umumnya, sevagai contoh kita memerlukan codec MPEG agar dapat membuka file ".mp3" dan ".mp4"
- Kelebihan serta Kekurangan dari Wine dan Proton
Kelebihan Wine dan Proton adalah memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi dan game Windows di sistem operasi lain secara langsung atau native, sehingga meningkatkan fleksibilitas dan kelancaran. Namun, kekurangan Wine dan Proton adalah tidak semua game dan aplikasi dapat berjalan dengan lancar, beberapa game yang memiliki sistem engine anti cheat dan beberapa aplikasi khusus mungkin memerlukan konfigurasi tambahan untuk berjalan dengan baik. Untuk saat ini sendiri sistem engine anti cheat yang didukung adalah Battle Eye dan Easy Anti Cheat.
- Manfaat Menggunakan Wine dan Proton
Menggunakan Wine dan Proton dapat memberikan manfaat bagi pengguna, seperti meningkatkan fleksibilitas, menghemat biaya lisensi Windows, dan memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi dan game favorit mereka di sistem operasi Linux. Dengan demikian, pengguna dapat menikmati pengalaman bermain game yang lebih luas.
Semoga ringkasan ini memberi Anda tambahan wawasan tentang Wine dan Proton.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI