Mohon tunggu...
Zakiya Rahmawati
Zakiya Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

saya adalah mahasisiwi jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Darussalam Gontor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siap Memimpin dan Dipimpin

2 Maret 2021   13:21 Diperbarui: 2 Maret 2021   13:40 2616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika aku menghitung waktu, tepatnya sudah 8 tahun aku mengenyam pendidikan di pondok. Orang tuaku telah membekaliku dengan bekal mental yang menurutku lebih dari cukup untuk membaca jutaan cahaya hikmah dan pendidikan yang pondok berikan.

Salah satu kisahku sekaligus pelajaran yang begitu mengena bagiku adalah soal kepemimpinan. Bagiku sebagai seorang anak rumahan yang di masa sd yang tak suka apa itu sosial, komunikasi, menjadi suatu hal yang begitu tabu bagiku. Namun pondok benar benar mengajarkan kepemimpinana ini di setiap waktu kita menjalani aktivitas. Yaa, kepemimpinan tak hanya dibutuhkan untuk memimpin organisasi, melainkan kepemimpinan untuk memimpin diri sendiri. Di kelas 1,2,3 KMI atau setingkat SMP kami diajak untuk lebih lihai tentang bagaimana memimpin diri sendiri. Namun sedikit emi sedikit, kami mulai dijajal untuk diberi kesempatan mencoba menjadi ketua, walau hanya kamar, regu dll. Menginjak kelas 4,5.6, ini menjadi masa yang menuntut kami agar bisa mengatur diri kita dengan sangat cermat dan pandai. Bagaimana tidak di tahun ini kita mulai dicoba untuk menjadi pengurus rayon, konsulat, hingga puncaknya ketika kami menduduki kelas 5 akhir menuju kelas 6, kami benar benar di beri amanah untuk mengendalikan segala roda kegiatan di pondok.

Di situlah masa ketika aku di coba untuk menjadi ketua OPPM atau bisa dibilang ketua OSIS. Namun yang berbeda di antara keduanya, bahwa menjadi ketua organisasi di pondok ini, memerlukan totalitas dalam segala tanggung jawab dlam segala hal. Baik dalam hal pekerjaan bagian maupun kehidupan spiritual bahkan masalah pribadi, menjadi hal yang perlu dilirik dan diperhatikan pula.

Pada masa ini aku belajar bahwa menjadi pemimpin memerlukan kemampuan untuk menjadi tegas, penyayang, cermat, cerdik, sigap mengambil keputusan, adil, kritis, selektif. Semua hal ini seakan akan harus ada dalam diri ini yang juga hakikatnya masih sama sama belajar. Karena seluruh anggota yang nota benenya adalah teman sendiri yang pada saat itu tak jarang membuatku marah, kesal dan tangis. Aku yang tak pernah menangis selama 5 tahun akhirnya tak kuat membendung di berbagai kejadian di tahun itu. Kadang, jika aku ingin mengingat, mungkin masih ada bekas lupa yang tergores. Tapi tak ada guna, toh masa itu masa labil kami yang sama sama masih belum dewasa.

Namun suatu pelajaran penting yang aku dapatkan betapa pentingnya menjadi orang yang tak terlau keras sehingga mudah dipatahkan dan terlalu lembut sehingga mudah dibengkokkan.

Di pondok, kita mengenal istilah pemerataan kepernahan. Ya, mereka yang telah diberi kesempatan berorganisasi atau diberi amanah dalam organisasi menjadi bagian bagian tertentu, tak selamanya stagnan di posisi itu. Kita pernah merasakan bagaimana menjadi ketua, juga bagaiman amenjadi anggota. Semua skenario ini sengaja pondok kami atur untuk memebentuk lingkungan yang mendidik kami untuk siap dipimpin dan memimpin. Siap berbicara di depan dan siap menyimak dengan seksama siapapun yang berbicara di depan. Bisa mengkritisi secara cerdas, namun bisa pula menerima kritik denagn baik. Bisa membagi tugas dan menkoordinasi, pula siap diberi tugas dan dikoordinasi. Siap berlaku tegas untuk mendisiplinkan anggota, juga siap taat dan loyal terhadap siapaun atasan kita. Ini menjadi pelajaran berharga dimanapun dan kapanpun kita berada. Semoga seluruh ilmu ini berbarokah dan mampu membekali kami memjadi generasi penyelamat umat di masa yang akan datang.

Terimakasih Ya Allah...Terimakasih Gontor...Terimakasih guru guruku....

"Siap dipimpin dan siap memimpin"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun