Mohon tunggu...
Zakiya Rahmawati
Zakiya Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

saya adalah mahasisiwi jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Darussalam Gontor

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Barokatologi Kehidupan

25 Oktober 2020   23:00 Diperbarui: 25 Oktober 2020   23:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Terinspirasi dari motivasi yang disampaikan oleh Dr. Khoirul Umam dalam seminar beliau di Gontor Putri 3 yang saya ikuti, kami benar benar tersentuh akan hakikat segala harta yang kita miliki. baik berupa ilmu maupun benda. 

Disitulah nilai barakah menjadi sebuah patokan untuk menilai kualitas suatu kepemilikan. Barokah berasal dari bahasa Arab yang artinya, bertambahnya kebaikan. Maka harta atau segala kepemilikan yang baik adalah yang memberi kebaikan dan kebermanfaatan yang lebih untuk yang lain. Nilai barokah disini tidak dapat diukur dari seberapa banyak dan indah harta, bahkan kebahagiaan yang kita dapatkan. 

Beberapa tanda dari nilai kebarakahan dalam suatu hal adalah bahwa hal tersebut merangkul kita untuk lebih dekat pada yang kuasa, dan memberi hikmah dan pelajaran untuk kita bisa menjadi manusia yang lebih baik.

Bahkan ketika seseorang yang memiliki harta yang berkecukupan namun ia tetap berusaha untuk bisa berbagi dengan yang membutuhkan mungkin akan lebih berbarakah dari mereka yang hanya mengumpulkan kekayaan yang ditimbun hanya untuk memeperkaya diri tanpa memberikan kebaikan. 

Ketika kita merenung dan berfikir dengan logika, harta yang hanya di timbin untuk memeperkaya diri sendiri, tidak akan memberikanpengaruh apapun selain hanya untuk menuruti kesenangan  hati  yang tak terbatas dan pujian manusia yang sangatlah rendah dibanding anugrah Allah yang maha  besar.

Dihubungkan dengan konsep kehidupan yang di terapkan di pondok kami untuk selalu memberi dan memberi. Berangkat dari sebuah konsep yang sederhana ini membawa kepada peradaban dengan ekonomi yang baik, kebutuhan yang berkecukupan bahkan melebihi kebutuhan hingga dapat dialokasikan untuk kemajuan pendidikan, spiritual, pembangunan dengan jumlah yang tidak sedikit. 

Hal ini sungguh berbeda dengan beberapa kejadian di berbagai tempat bahkan di negara kita, bahwa setiap manusia berorientasi untuk selalu bekerja dengan imbalan, maka mereka hanya berfikir untuk meminta dan meminta. Ketika seluruh kepala berfikir untuk meminta dan meminta, akhirnya sirkulasi keuangan akan membengkak dan habis bahkan kekurangan karena setiap kepala yang berfikir untuk mengambil.

Nilai barokah adalah sebuah kunci menuju kebaikan yang lain dan semakin bertambah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun