Imam Qusyairi dalam kitab al--Risalah al-Qusyairiyyah pernah menyitir satu dawuh Imam Junaid al-Baghdadi tentang makna sufi dengan analogi sebagai berikut:
"Sufi ibarat bumi: di sana segala keburukan dibuang, dari sana segala keindahan tumbuh berkembang."
"Sufi ibarat bumi: ia dipijaki orang bajik dan orang bejat. Sufi laksana awan: ia menaungi apa saja. Sufi seperti hujan, ia membasahi apa saja."
Jika kita bukan termasuk tipologi orang yang gemar memblokir pertemanan hanya karena perbedaan pandangan politik atau sebab postingan-postingan semrawut yang kian hari semakin amburadul, maka ungkapan Imam Junaid di atas mungkin bisa menguatkan kembali sikap kita.
Di saat kita mampu untuk tidak gampang terpancing atau berbalas cacian dan dengan tenang dapat meredam amarah dan dendam, maka bisa jadi kita sejatinya telah "nyufi" di media sosial secara tidak sengaja alias ora njarak...
Sebelum menemukan kutipan Imam Junaid di atas, saya sendiri pernah memblokir beberapa pertemanan. Dalih saya sederhana saat itu:
"Nyepeti moto!!" Hahaha..
Namun setelah menggali dawuh tersebut, saya mulai merubah diri untuk tidak gampang meng-unfriend atau meng-unfollow orang-orang baru atau mereka yang tiba-tiba berubah menjadi menyebalkan hanya 'goro-goro' kontestasi politik lima tahunan.
Bergaul hanya dengan orang-orang yang sepikiran dan srawung dengan orang yang memiliki kesamaan selera politik itu justru bisa menipu dan melenakan.
Maka menjadi penting untuk melihat fakta di luar pemikiran dan pandangan kita, agar tidak mudah gumun dan kagetan. Serta agar terus belajar mengayomi dan bertindak lebih bijak, seperti apa yang disampaikan maqolah Imam Junaid di atas: "Menaungi apa saja, membasahi apa saja".
#salam_adem