Mohon tunggu...
ZAKARIA
ZAKARIA Mohon Tunggu... Laa Tahzan,,

✨ “Rakyat Kuat, Pertahanan Hebat”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

HUT TNI Ke-80: Dari Rakyat, Bersama Rakyat, Untuk Indonesia Maju

4 Oktober 2025   17:20 Diperbarui: 4 Oktober 2025   17:20 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi oleh penulis

"Bukan sekadar perayaan, tetapi momentum refleksi dan komitmen TNI untuk tetap profesional, modern, dan menyatu dengan rakyat"

"80 tahun TNI bukan hanya catatan sejarah, tetapi janji untuk terus menjaga kedaulatan dan merawat kemanunggalan dengan rakyat"

Tanggal 5 Oktober 2025 menjadi hari yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasuki usia ke-80 tahun, sebuah perjalanan panjang sejak berdirinya pada 5 Oktober 1945. Delapan dekade pengabdian ini tidak hanya menyimpan catatan sejarah perjuangan, tetapi juga menghadirkan refleksi mendalam, bagaimana TNI tetap relevan di tengah tantangan zaman, sekaligus terus menjaga kedekatannya dengan rakyat sebagai sumber kekuatan sejati.

Di usianya yang ke-80, TNI tidak hanya merayakan hari jadinya, tetapi juga melakukan refleksi perjalanan panjang dan menegaskan kembali komitmennya: TNI adalah milik rakyat, tumbuh bersama rakyat, dan berjuang untuk rakyat.

Tema peringatan kali ini, "TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju", terasa sangat relevan. "TNI Prima" berarti profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif menghadapi tantangan zaman. "TNI Rakyat" menegaskan bahwa kekuatan TNI lahir dari rahim rakyat, bukan kekuatan yang berdiri sendiri. Dan "Indonesia Maju" adalah tujuan besar yang hanya bisa dicapai dengan stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan.

Meriah, Dekat dengan Publik

Sejak akhir September, rangkaian acara HUT ke-80 TNI sudah terasa di berbagai daerah. Dari Monas hingga Natuna, dari Sabang hingga Merauke, TNI hadir dengan cara yang akrab, pameran alutsista, bakti sosial, layanan kesehatan gratis, donor darah, hingga khitanan massal. Ada pula doa bersama lintas agama sebagai wujud rasa syukur.

Puncaknya akan berlangsung di Monas. Sebanyak 156 pesawat TNI AU disiapkan untuk atraksi udara spektakuler yang menghiasi langit ibu kota. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ikut memberi penghormatan dengan tarif khusus transportasi umum Rp 80 sebagai simbol usia TNI, serta mengizinkan CFD di Bundaran HI tetap digelar berbarengan dengan perayaan.

Di Natuna, panitia HUT TNI bahkan menggandeng Bulog untuk menghadirkan pasar murah. Hal ini menunjukkan bahwa HUT TNI bukan hanya seremoni militer, tapi juga momentum kebersamaan yang nyata dengan masyarakat.

Catatan Penting

Di balik kemeriahan, ada pula tantangan. Panglima TNI sendiri meminta maaf karena rangkaian acara di Monas berpotensi menimbulkan kemacetan. Ini menjadi pengingat bahwa setiap perayaan besar harus dikelola dengan koordinasi logistik dan pelayanan publik yang matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun