Mohon tunggu...
Sancaka
Sancaka Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hari yang Berat

14 Juli 2022   15:30 Diperbarui: 14 Juli 2022   15:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari ini, Kamis 14 Juli 2022, akan menjadi yang selalu membekas dalam ingatanku.Karena hari ini ada 2 peristiwa yang terjadi, dan tak pernah ku harapkan terjadi.

Pagi ini, seperti biasa aku mulai melakukan aktivitas rutin ku.Setelah segala persiapan untuk berangkat kerja selesai, aku bersiap untuk berangkat.Perlahan ku ayun langkah kaki menuju kendaraan.Begitu ku buka pintu  mobil, dan menyalakan mesin, sejurus kemudian HP ku berdering, sepintas ku lihat panggilan dari kakak ku diseberang pulau sana.Segera kuangkat HP untuk menjawab panggilan itu.Tak lama kemudian terdengar suara kakak ku sambil menangis memintaku untuk segera pulang ke jambi, karena ibu ku, satu satu nya orang tuaku yang masih tersisa, telah di panggil Yang Maha Kuasa.Rasa nya dunia seperti berhenti berputar.Seketika rasa kosong menyergap jiwaku.Ada rasa sakit tak terperi menikam ulu hati.Setelah sempat tak bisa berpikir apapun, kuputuskan untuk segera ke sekolah, dengan tujuan meminta ijin cuti untuk pulang ke kampung halaman, guna melihat dan mengantarkan beliau ibuku, ketempat peristirahatan terakhirnya.

Setelah melakukan persiapan seadanya, bergegas aku menuju kota solo, menuju bandara.Pesawat terbang menjadi satu satunya alternatif paling cepat untuk menuju ke jambi.Dan ketika dalam perjalanan belum terfikir untuk memesan tiket terlebih dahulu.Yang penting berangkat dulu.Dalam perjalanan ketika sedang berhenti terjebak macet, tiba2 ada seorang teman yang menghampiri, mengucapkan bela sungkawa sekaligus menanyakan apakah sudah dapat tiket atau belum.Ketika kujawab belum beliau berinisiatif untuk mencarikan tiketnya.Terima kasih teman, atas kebaikanmu.

Hari ini, juga merupakan hari pengumuman hasil tes seleksi anak ku yang akan kuliah di sekolah ikatan dinas.sebuah pengumuman yang sangat kunanti hasilnya.Anak ku telah melalui 3 tahap sekeksi yang luar biasa berat.Dan hari ini adalah penentuannya.

Dalam perjalanan ku coba mencari hasil pengumuman seleksi itu.Ketika bisa ku akses dan ku buka, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.Anak ku gagal di tes ke 3.Kembali rasa sakit mendera ulu hatiku.Dalam hati aku hanya bisa berucap, ini belum rezeki anak ku.Terima kasih nak, atas perjuanganmu.Tahun depan coba lagi.

Sesampai nya di bandara ternyata pesawat ke jakarta baru berangkat nanti jam 16.30 wib.Artinya aku mesti menunggu 4 jam lagi.Dan yang paling parah, mesti transit di jakarta semalaman.Dan pesawat yang akan berangkat ke jambi, paling cepat besok pagi jam 7.Mendapat kenyataan seperti ini rasa nya nyawaku ikut melayang.Hilang sudah harapan untuk melihat ibu untuk yqng terakhir kali nya.Karena tidak mungkin pemakaman harus menungguku.Aku tidak tega jika jenazah ibu terlalu lama tidak dimakamkan.Biarlah beliau tenang di alam sana.

Maafkan anakmu ini, ibu....semenjak aku pindah ke pulau jawa ini, 4 tahun yang lalu, aku belum sempat menjengukmu.Belum bisa berbuat sesuatu yang berarti untukmu.Janjiku untuk pulang belum terlaksana, ternyata Tuhan lebih sayang dirimu, begitu cepat engkau pergi...ampuni anakmu...

Sudut bandara Adi Sumarno..Solo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun