Mohon tunggu...
Zainul Hasan Quthbi
Zainul Hasan Quthbi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Terus belajar dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Money

Mati Surinya Zakat di Indonesia

18 Februari 2018   23:18 Diperbarui: 18 Februari 2018   23:18 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instrumen akat merupakan salah satu instrumen paling penting dalam agama Islam. Bahkan zakat sendiri dijadikan sebagai rukum Islam yang berarti wajib dibayarkan. Zakat ini bukan hanya semata-mata untuk melaksanakan kewajiban, namun zakat adalah identitas Islam dalam distrubisi harta.

Di indonesia sendiri dari beberapa sumber diperkirakan potensi zakat mencapai 270 trilliun, namun zakat yang terkumpul hanya sekitar 5 trilliun. Cukup lucu melihat masyarakat bangsa ini yang lebih takut hartanya berkurang dibanding dengan azab Allah SWT. Padahal mereka meyakini seyakin-yakinnya bahwa bahwa rizki yang didapat dari Allah SWT.

Dari sini bisa dilihat bahwa zakat sedang mati suri di negeri ini yang selalu membangga-banggakan dirinya sebagai negara Islam terbesar di dunia, namun bayar zakat saja takut. Istilah mati suri ini cocok untuk digunakan yang berarti ada kemungkinan dimasa yang akan datang akan hidup kembali.

Baru-baru ini pemerintah melalui menteri agama mensyatkan potong gaji untuk zakat bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang beragama Islam. Tujuan dibentuknya peraturan ini tentu meningkatkan pendapatan zakat yang berdampak pada kemajuan ummat. Sejujurnya ini langkah yang bagus dan perlu didukung. Namun tidak semua pihak nampak setuju dengan aturan ini dengan berbagai alasan padahal bisa kita katakan mereka tergolong orang-orang yang wajib zakat karena kalau kita lihat dari gaji seharusnya memenuhi nisab 80 gram emas pertahun.

Tujuan orang-orang yang tidak setuju bahkan cenderung menentang, bisa jadi karena memang mereka tidak mau membayar zakat. Dizaman Khalifah Abu Bakar RA orang-orang yang tidak mau membayar zakat akan diperangi, padahal dizaman Abu Bakar banyak sahabat yang masih hidup. Jadi tidak heran zaman sekarang banyak yang tidak mau membayar zakat, karena ini memang penyakit yang dari dulu ada. Sehingga memang sepertinya perlu orang-orang yang menolak membayar zakat ini dirukiyah untuk menghilangkan syaitan yang anti zakat yang sudah turun temurun ada pada manusia.

Untuk menghidupkan kembali zakat di Indonesia dari mati surinya, maka ketegasan pemerintah sangat diperlukan. Dengan memulainya pada ASN sudah merupakan awalan yang bagus untuk memaksimalkan zakat.

Pemerintah janganlah lembek dalam hal ini, pemerintah jadilah seperti Abu Bakar yang sangat memperjuangkan zakat demi kepentingan kaum-kaum yang lemah. Sehingga diharapkan dimasa yang akan datang semua wajib zakat di negeri ini membayarkan zakatnya dengan benar, maka insyaallah negara ini akan menjadi negara yang makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun