Mohon tunggu...
Zainalmaarif
Zainalmaarif Mohon Tunggu... Pelaut - Mencoba menulis lepas dengan data yang faktual

Pemain E-Sport yang memiliki team bernamakan El-Sport Team

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

International Women's Day: Refleksi Hari Kartini dan Hari Ibu

9 Maret 2021   13:59 Diperbarui: 15 Maret 2021   12:25 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://indianexpress.com/article/lifestyle/life-style/happy-international-womens-day-2020-wishes-images-whatsapp-messages-status-quotes-and-photos-6299989/

46 tahun lalu tepatnya pada 8 Maret 1975, International Women's Day mulai disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kala itu tahun 1908 tepatnya di New York, kurang lebih 15.000 wanita pekerja berbaris dan menuntut hak yang didapatkan harus sesuai dengan kinerja yang dilakukan.

Tahun ini, International Woman's Day 2021 mengangkat tema "Choose to Challange" memilih untuk menantang menjadi sebuah pilihan yang harus dilakukan oleh kaum perempuan. Karena memilih untuk menantang pun memiliki pesan yang sangat dalam. Kampanye ini mengajak perempuan untuk melawan ketidaksetaraan yang selama ini telah dirasakan.

Berbicara International Women's Day, sekilas kita berbicara tentang makhluk yang diciptakan sebagai tulang rusuk lelaki. Perempuan hari ini, bukanlah seperti perempuan sebelum-sebelumnya, yang dikenal sebagai pegiat saja.

International Women's Day menurut penulis menjadi satu diantara pembuktian yang harus sama-sama kita akui. Baik secara hak dan kewajibannya. Kita sama-sama mengetahui bahwasannya setiap tahun ada 3 peringatan yang kita peringati tentang perempuan, 8 Maret International Women's Day, 21 April Hari Raden Ajeng Kartini, dan 22 Desember Hari Ibu. Semuanya kita peringati bukanlah tanpa alasan, ada sebuah catatan sejarah yang telah diciptakan oleh kaum perempuan.

Mulai dari hak emansipasi wanita yang dikemukakan oleh Raden Ajeng Kartini, perempuan harus mendapatkan persamaan hukum dan pendidikan yang layak. Kesulitan dan ketidakadilan yang terjadi saat itu,  membuat Raden Ajeng Kartini berjuang untuk menyamakan hak antara kaum wanita dengan kaum laki-laki, salah satunya dalam pendidikan, dia berusaha mengajarkan cara membaca dan menulis bagi kaum wanita dari anak-anak hingga dewasa. Raden Ajeng Kartini tidak pernah patah semangat, hingga membuahkan hasil yang dapat dirasakan hingga saat ini, yaitu persamaan hak antara kaum wanita dan laki-laki.

Rasanya sudah tidak wajar lagi, apabila kita masih memandang perempuan itu rendah derajatnya, karena merekalah yang begitu banyak berjasa, seperti halnya ibu. Sosok yang telah merawat kita semua selama sembilan bulan lamanya dan rela mempertaruhkan hidup matinya demi keselamatan sang buah hati.

Perempuan sudah harus memulai tegas dalam setiap keputusanya, memilih ikut atau melawan terhadap ketidakadilan yang dirasakannya.

"Selamat Hari Perempuan Sedunia 2021"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun