Mohon tunggu...
Zainab canu
Zainab canu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penyuka olahraga HIIT _ baca buku_fashion

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Everything is alwasy harder in the begining

28 Januari 2020   14:05 Diperbarui: 5 Oktober 2020   07:03 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Everything is alwasy harder in the begining itulah kalimat yg sering kugunakan ketika memotivasi orang untuk selalu berupaya memforce dirinya agar mau memulai setiap langkah positif untuk pengembangan diri.

Disiplin, konsisten merupakan  kata yg cukup sederhana untuk diucapkan tapi tidak sesederhana untuk dilakukan butuh banyak alasan dan tujuan untuk menyederhanakan 2 kata tersebut agar fun, happy dan energik ketika terimplementasi. Saya pribadi sebenarnya punya problematik internal untuk menyederhanakan 2 kata diatas dalam beberapa aspek aktivitas yg ingin saya jadikan habit bahkan passion saya, yaitu membaca dan menulis. 

Jujur saya hanya ingin menulis untuk aktualisasi diri serta mempertahankan dan meningkatkan fungsi kognitif saya, sebab saya paham betul manfaat yang begitu dahsyat ketika kita tenggelam dalam dunia literasi. 

Impactnya  bermuara terhadap intelegensi dan psikologis kita, dari aspek intelegensi kita mendayagunakan otak kita untuk lebih tajam, kreatif bahkan jenius sementara dalam aspek psikologis mampu memupuk kepercayaan diri serta merangsang jiwa kompetisi untuk mau tampil dan berani bersaing dengan orang yang terlibat dalam kompetisi. 

Aktivitas disiplin dan konsisten butuh komitmen yang kuat dari dalam diri, saya paham betul konsep itu, manifestasi dari kedua kata itu adalah olahraga yang saya tekuni 5 sampai 6 tahun terakhir, saya begitu bersemangat ketika memulai aktivitas tersebut meskipun badan capek dan nafas ngos-ngosan tapi saya menikmatinya.

Nah, problemnya kenapa saya belum mampu mengintegrasikan pola disiplin saya berolahraga setiap hari ke dalam baca tulis, yang saya sendiri sadar dan melek bahwa amunisi dari eksistensi diri kita adalah otak kita. 

Mungkin style dari penampilan yang good looking atau fashionable serta bentuk tubuh yang indah adalah kesan pertama value orang ke kita tapi mempertahankan dan meningkatkan value adalah gaya komunikasi, dalam hal ini bukan pola komunikasi tapi muatan dan isi dari komunikasi apakah berbobot atau sebaliknya . 

Nah kunci dari komunikasi yang imbang, salah satunya didapat dari banyak membaca dan menulis, sebab membaca mampu meningkatkan kemampuan berbicara sebanyak 15 persen sedangkan menulis melatih kemampuan berpikir kritis dan daya nalar yang tajam sebab otak kita terus dipaksa untuk memikirkan gagasan baru untuk dituliskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun