Mohon tunggu...
Zainab Ali
Zainab Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A selenophile

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Memilih Aktifitas yang Lebih Bermanfaat

24 Agustus 2022   11:43 Diperbarui: 24 Agustus 2022   11:51 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Manusia terkadang dihadapkan oleh berbagai pilihan. Ketika dalam satu waktu kadangkala ada satu hal yang harus dipilih dan harus meninggalkan hal yang lainnya karena pilihan tersebut. Setiap orang pasti pernah mengalaminya bukan? 

Nah, aktifitas yang dihadapi tentunya bermacam ragam kepentingan, mulai dari urusan yang mendesak, urusan yang luang tapi ingin segera dilaksanakan, dan banyak hal lainnya. Prioritas adalah sesuatu yang paling butuh, penting, dan harus di laksanakan. Lalu aktifitas seperti apa yang paling prioritas ketika harus memilih?

Dalam kitab Qhada'il Hawaij, yang diriwayatkan oleh ath - tahbrani dari ibnu umar, bahwasanya "Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi mereka".

Standar fiqih prioritas yaitu mendahulukan kegiatan, amal kebajikan, perkataan yang lebih bermanfaat bisa dari kuantitas serta kualitasnya. Kalau ada pilihan antara perbuatan, aktifitas dan kebajikan yang satu di antaranya berguna dan bermanfaat untuk orang banyak dan pilihan yang lain bermanfaat untuk lebih sedikit orang, maka aktifitas yang dipilih adalah aktifitas yang bermanfaat untuk orang ramai. Menurut standar ini, tolok ukurnya yaitu sejauh mana aktifitas itu bermanfaat untuk orang banyak. Semakin besar tinggat manfaat untuk orang lain, maka hal itu menjadu prioritas untuk dikerjakan dan ditunaikan. 

Salah satu contohnya adalah ketika melihat nasi dirumah sudah habis, tetapi pada saat itu waktu maghrib dan semua orang mengaji. Maka sebagai seorang yang baik, kita bisa mendahulukan memasak nasi untuk makan malam, supaya keluarga yang dirumah sedang mengaji tadi bisa makan malam. Kita yang belum mengaji bisa mengganti waktu di malam hari atau diwaktu subuh. Karena memasak nasi adalah untuk kebaikan orang dirumah dan mengaji adalah ibadah sunah yang bisa dilakukan kapan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun