Mohon tunggu...
Zahwa Angelica
Zahwa Angelica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kediri

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sosok yang Tangguh

12 Mei 2022   20:06 Diperbarui: 27 Mei 2022   10:18 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, long time no see ya guys. Kali ini aku akan sedikit cerita tentang pengalaman hidup yang aku dapat dari seseorang. Seseorang itu akrab disapa Pak Dolah. Usia beliau sekitar 30 tahun. Beliau memiliki seorang istri dan dua anak perempuan yang cantik. Anak sulungnya kelas 5 SD dan yang bungsu masih TK Kecil.

Bisa dibilang beliau memiliki paras yang tampan, badan yang tegap dan tubuh yang tinggi. Tapi sungguh disayangkan beliau berasal dari keluarga yang kurang mampu. Kakak kandung Pak Dolah adalah mbak kantin di Mts ku. Jadi kami lebih cepat akrab. Mungkin jika Pak Dolah dibesarkan oleh keluarga yang mapan beliau bisa menjadi pemain basket atau atlet karena tinggi banget. Pak Dolah memiliki kepribadian yang polos, lugu, dan baik sekali. Bahkan saat aku berbicara dengan beliau beliau juga sedikit bingung dengan kalimat yang aku maksud. Awalnya aku menggunakan Bahasa Indonesia tapi setelah beliau kesulitan mencerna kalimat aku akhirnya aku memakai bahasa jawa. Dan saat aku bicara menggunakan bahasa jawa kata beliau itu lebih enak dan beliau tidak perlu mikir jawabnya. Pak Dolah dan keluarga kami bisa dibilang lumayan dekat karena Pak Dolah kerja di rumahku.

Dulu sebelum pak dolah kerja di rumahku Pak Dolah kerja serabutan. Apapun di kerjakan asalkan dapet uang. Bahkan kerja bersihin kotoran sapipun dikerjakan sama beliau. Pak Dolah ga pernah malu dengan apa yang dikerjakan katanya asalkan halal dan tidak hina kenapa tidak. 

Beliau orang yang pekerja keras, ayah dan ibuku tidak pernah dengar beliau mengeluh walau pekerjaannya menurut kami melelahkan. Beliau juga bukan tipe orang yang gampang minta-minta. Memang benar beliau kurang mampu tapi beliau juga sangat menjaga nama baiknya. Aku dan keluarga sangat salut karena jika kami minta tolong apapun Pak Dolah tidak pernah menolak dan selalu tersenyum, kalo orang jawa bilang "sumeh". Jika kami minta tolong beliau menjawab iya dan tersenyum cerita. Bahkan dulu pas pertama kali Pak Dolah kerja di rumah kami, kami sangat capek senyum terus dan kami terheran kok ada orang yang ga capek senyum karena beliau setiap berpapasan pasti tersenyum. Tapi kebiasan tersenyum beliau tidak terhenti hingga sekarang.  wkwkwk.

Pernah suatu ketika Ayah dan Pak Dolah pergi lalu Pak Dolah di kasih camilan sama ayah dan di jalan Pak Dolah bertemu dengan putri sulungnya, singkat cerita Pak Dolah memberikan cemilan itu kepada anaknya lalu ayah mendengar bahwa anaknya ingin camilan lagi tapi camilan itu buatan ibuk dan ibuk juga tidak membuat terlalu banyak dan sudah habis. Saat mendengar cerita itu dari ayah aku sangat terenyuh dan bersyukur kepada Allah. Allah telah memberiku banyak rezeki dan bisa dibilang lebih dari cukup jika untuk makan-makanan yang kami inginkan.

Hidup dengan rasa syukur jauh akan lebih menyenangkan dibanding hidup dengan keluh kesah setiap harinya.  Bahkan Allah juga berfirman di dalam surat Luqman Ayat 12

 

Latin: Wa laqad tain luqmnal-ikmata anisykur lillh, wa may yasykur fa innam yasykuru linafsih, wa mang kafara fa innallha ganiyyun amd

Terjemahannya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Melalui makna dasar tersebut itulah, maka tergambar bahwa siapa yang merasa puas dengan perolehan yang sedikit setelah berusaha dengan maksimal, maka hakikatnya dia akan memeroleh nikmat yang banyak, lebat, dan subur, mengingat balasan Allah tidak selalu dalam bentuk material yang kasat mata. Dengan demikian, makna kata dasar syukr di atas dapat kita pahami dengan perasaan syukr menuntut pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan dan pengamalan/ pemanfaatan nikmat tersebut melalui anggota tubuh.

Tidak hanya rasa syukur, dengan melihat kondisi Pak Dolah dan keluarganya membuatku lebih tersadar bahwa pendidikan sangatlah penting. Entah jadi apapun kita nanti jika kita memiliki ilmu walau sedikit pasti akan sangat berguna. Aku sangat kasian dengan Pak Dolah kadang bahasa-bahasa aneh jaman sekarang membuat Pak Dolah bingung. Bahkan jika anaknya tidak bisa bertanya tentang pelajaran harus pergi kerumah untuk betanya. Padahal dulu waktu aku masih SD ibuk selalu dampingi aku belajar dan ibuku adalah sumber ilmuku pertama kali. Hmmm aku tidak bermaksud menyalahkan siapapun disini niat awalku memang hanya ingin berbagai cerita dan mengambil hikmah yang didapat dari cerita itu. Aku juga sedikit menyayangkan mengapa bantuan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu di desaku ini kurang begitu diperhaikan dan kurang tepat sasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun