Imam adalah pemimpin dalam shalat. Biasanya seorang laki-laki. Tetapi tidak menutup kemungkinan seorang wanita.Â
Seorang wanita yang menjadi imam, maka dia hanya bisa mengimami jamaah wanita. Seorang wanita tidak bisa menjadi imam jamaah laki-laki. Sedangkan lelaki bisa menjadi imam bagi jamaah laki-laki maupun perempuan.
Makmum adalah orang yang dipimpin dalam shalat berjamaah. Makmum ini terdiri dari laki-laki dan perempuan. Tua muda, anak-anak, orang tua/ sepuh, usia sebaya.
Lalu bagaimana imam yang baik dalam shalat berjamaah?
1. Memperhatikan makmumnya
Penting bagi imam memperhatikan makmumnya. Dalam artian, imam harus tahu kondisi para makmumnya. Apakah homogen usianya? Ataukah heterogen jamaahnya?
Bagaimana jika makmumnya ada yang tua dan anak-anak? Apakah harus membaca surat-surat yang panjang?
Seorang imam yang baik harus memperhatikan kekuatan para jamaahnya. Jika jamaahnya orang yang lebih tua atau anak-anak, tentu saja tak kuat berdiri lama. Maka ada baiknya imam tidak memperpanjang bacaan atau membaca surat-surat yang panjang di dalam shalatnya. Karena jika itu tidak diperhatikan maka jamaah tidak akan khusyuk dalam shalatnya.Â
Lain ceritanya jika jamaahnya adalah para santri atau orang-orang muda. Boleh membaca surat-surat yang agak panjang di dalam shalatya.
2. Bacaan surat-suratnya fasih
Imam dalam shalat sebaiknya orang yang bacaan surat-surat Al Quran telah fasih. Karena bacaan yang fasih itu akan menghindari arti yang tak sesuai dengan bacaan yang seharusnya.