Mulai tanggal 1 Juli 2020 kemarin, saya dan teman-teman di bawah Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mulai bekerja full di kantor. Dari hari Senin hingga Jumat. Senin sampai Kamis dari jam 07.00 - 15.30 dan Jumat jam 07.00 - 14.00.
Nah, kebetulan keponakan saya yang sekarang naik kelas lima, masih pokok menemani mbah Kakung dan buliknya ini. Jadi setiap harinya hampir di rumah tabon ini.
Untuk mengisi waktu selama di rumah, keponakan itu saya tinggali buku cerita. Setiap pagi saya beri dua buku cerita. Ya, agar tidak hanya bermain plastisin, menggambar dan menonton televisi.Â
Karena bukunya memang buku sederhana, ya mudah saja merampungkan dalam waktu tak lama. Setidaknya ada kegiatan literasi untuknya. Memang sih, menonton televisi juga termasuk berliterasi. Karena biasanya dia tiba-tiba bercerita, dan itu didapat dari televisi.
Nah, bagaimana dengan bermain handphone? Dulu, sebelum bulan Juli ini keponakan saya, saya jatah main handphone siang hari. Setelah shalat Dhuhur, selama 1 - 1,5 jam. Kalaupun kelebihan biasanya tambah 0,5 jam. Tidak saya biasakan lebih dari itu. Jadi sudah tidak protes lagi setelah itu.
Begitu saya sudah aktif masuk kantor, jadwal bermain handphone otomatis berubah. Sekarang saya jadwal selama 1 jam setelah shalat Maghrib dan setelah mengaji iqra'.Â
Ya, saya maklum. Namanya anak-anak, pasti pengen melihat film kartun favoritnya. Kadang melihat video kreativitas barang-barang bekas.
Saya dan ibunya keponakan saya itu memperbolehkan, asal sesudah shalat dan mengaji. Tidak perlu lama-lama yang penting bisa mengobati keinginan anak-anak.