Temanggung, 22 Agustus 2025 -- Tiga mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tengah menjalani KKN UNNES GIAT 12 di Desa Gondangwayang, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, berhasil menghadirkan sebuah karya kreatif yang menggabungkan belajar dan bermain. Mereka adalah Dwi Pika Wulandari dari Prodi PGSD, Kintan Alifia Widiani dari Prodi Pendidikan IPA dan Zahra Syifa Maharani dari Prodi Pendidikan Sejarah. Karya yang mereka bawakan berupa Permainan Ular Tangga Edukatif, dan telah dipraktikkan dalam kegiatan bernama Pekan Pintar Ceria bersama anak-anak SD kelas 4--6. Kegiatan ini berlangsung di Posko KKN dan disambut meriah oleh anak yang antusias mencoba permainan.
Â
Ular Tangga Biasa yang Jadi Luar Biasa
Sekilas permainan ini tidak jauh berbeda dengan ular tangga pada umumnya. Namun, para mahasiswa UNNES menambahkan sentuhan edukatif berupa soal-soal pelajaran serta tantangan fisik di beberapa kotak tertentu. Soal yang muncul mencakup Matematika, IPA, IPS/Sejarah, hingga Bahasa Inggris. Semuanya disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak SD. Selain soal, ada pula tantangan seru seperti menyanyikan lagu perjuangan "Halo-Halo Bandung", melakukan lompat delapan kali dengan satu kaki, hingga mengucapkan "aku senang mengenalmu" kepada teman yang ada disampingmu. Perpaduan antara soal dan tantangan inilah yang membuat permainan menjadi penuh kejutan sekaligus mendidik.
Belajar Sambil Bermain
Sepanjang kegiatan, anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka bersemangat menunggu giliran melempar dadu, penasaran dengan soal atau tantangan yang akan muncul. Sorak-sorai dan gelak tawa pecah ketika ada teman yang harus menyanyi atau melompat di depan semua peserta. Menurut para mahasiswa, ide menghadirkan Ular Tangga Edukatif berangkat dari keinginan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. "Kami ingin anak-anak belajar tanpa merasa terbebani. Lewat permainan, mereka bisa mengasah pengetahuan, keberanian, sekaligus sportivitas," ujar salah satu mahasiswa.
Manfaat yang Terlihat
Program Pekan Pintar Ceria tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memiliki manfaat yang nyata. Beberapa manfaat yang terlihat dari kegiatan ini antara lain:
- Meningkatkan pengetahuan akademik anak-anak melalui soal-soal yang sesuai dengan pelajaran sekolah.
- Melatih konsentrasi dan ketelitian saat menjawab pertanyaan.
- Membangun rasa percaya diri melalui tantangan yang mengharuskan tampil di depan teman-teman.
- Menumbuhkan sikap sportivitas dan kerja sama, karena anak-anak belajar menerima kemenangan maupun kekalahan dengan gembira.
- Menghidupkan kembali semangat kebangsaan melalui lagu perjuangan yang dinyanyikan bersama.
Pengakuan Karya
Permainan Ular Tangga Edukatif ini diakui sebagai hasil ciptaan dan gagasan dari tiga mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Gondangwayang yang sudah diapresiasi oleh Bapak Kepala Desa Gondangwayang yaitu Bapak Febri Kuncoro :
- Dwi Pika Wulandari (PGSD)
- Kintan Alifia Widiani (Pendidikan IPA)
- Zahra Syifa Maharani (Pendidikan Sejarah)
Melalui karya ini, ketiganya menunjukkan bahwa media pembelajaran tidak harus selalu dalam bentuk buku atau kelas formal. Dengan sedikit kreativitas, permainan sederhana pun bisa menjadi sarana belajar yang efektif dan menyenangkan. Kegiatan Pekan Pintar Ceria di Desa Gondangwayang pun berakhir dengan penuh keceriaan. Senyum lebar anak-anak menjadi bukti bahwa karya mahasiswa KKN ini berhasil menyatukan ilmu, kreativitas, dan keceriaan dalam satu permainan.