Mohon tunggu...
Zahra Khaerunnisya Putri
Zahra Khaerunnisya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya mempunya hobi membaca buku, mamasak, dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Pra-Mataf 2 Universitas 'Aisiyah Yogyakarta tentang MDMC, Kesehatan Mental Mahasiswa, dan BPJS

12 September 2025   23:28 Diperbarui: 12 September 2025   23:28 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada kegiatan Pra-MATAF 2 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, para mahasiswa baru mendapatkan berbagai materi penting yang dibawakan oleh narasumber kompeten di bidangnya. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Arif Nur Kholis yang memaparkan mengenai MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center). Selanjutnya, Bapak Dr. Komarudin, M.Psi memberikan materi tentang kesehatan mental mahasiswa, yang sangat relevan dengan tantangan dunia perkuliahan. Kemudian, materi ketiga disampaikan oleh Bapak Bayu Wibowo, S.Sos., M.M yang menjelaskan mengenai BPJS, sebagai salah satu pengetahuan penting terkait jaminan kesehatan.

1. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) oleh bapak Arif Nur Kholis

MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) adalah lembaga milik Muhammadiyah yang bergerak di bidang penanggulangan bencana. MDMC ini  berdiri secara resmi pada tahun 2007, setelah terjadinya gempa besar di Yogyakarta pada 2006.  Tugas MDMC yaitu mengoordinasikan semua kegiatan Muhammadiyah dalam menghadapi bencana, mulai dari pencegahan, kesiapan, penanganan, sampai pemulihan pasca bencana. Jadi, MDMC ini bukan hanya bertugas saat bencana terjadi, tapi jauh sebelum dan sesudah bencana. MDMC merupakan bentuk kepedulian Muhammadiyah terhadap masyarakat, terutama di saat-saat genting.

Bencana adalah peristiwa/rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, harta benda, dan dampak psikologis (UU No 24 Tahun 2007). Di Indonesia tercatat ada 2.170 kejadian bencana per 13 Agustus 2025 dan kejadian bencana ini didominasi oleh bencana alam yaitu bencana hidrometeorologi 99,26% dan bencana geologi 0,74% dengan urutan bencana banjir, cuaca extrem, karhutla, tanah longsor, dan kekeringan. Dampak dari bencana alam periode 1 Januari-13 Agustus 2025 yaitu: meninggal dunia ada 316 jiwa, hilang ada 29 jiwa, luka-luka ada 522 jiwa, dan yang menderita serta mengungsi sebanyak 4.716.757 jiwa.

Adapun tahapan dalam Disaster Management Cycle:

a. Mitigation yaitu upaya untuk mengurangi atau mencegah dampak bencana sebelum terjadi.

b. Preparedness yaitu langkah yang dilakukkan untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi bencana.

c. Response yaitu tindakan yang dilakukkan segera setelah bencana terjadi, tujuannya untuk menyelamatkan nyawa, harta benda, dan lingkungan.

d. Recovery yaitu pemulihan pasca bencana.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta ini juga ada sejarah bencana besar loh!! Wah kira-kira bencana besar apa saja ya yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta ini?

Nah, di Daerah Istimewa Yogyakarta ini terdapat bencana besar, diantarannya:

  • Pada 27 Mei 2006

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,3 SR dan terjadi selama 57 detik yang mengakibatkan 5.778 orang meninggal dunia dan lebih dari 38.000 orang terluka, serta lebih dari 600.000 orang kehilangan tempat tinggal. Wah, ga kebayang se seram apa gempa pada tanggal 27 Mei 2006 ini ya teman-teman karena sampai memakan korban sebanyak itu.

  • Pada 26 Oktober 2010

Gempa ini terjadi karena Gunung Merapi pada saat itu sedang meletus dengan tipe erupsi eksplosif disertai awan panas guguran, lontaran material vulkanik, gempa vulkanik dalam jumlah besar, dan hujan abu. Teman-teman tahu tidak kalau bencana ini menyebabkan lebih dari 350 orang meninggal dunia, ratusan ribu warga harus mengungsi, dan ribuan rumah, fasilitas umum, serta lahan pertanian rusak, loh. 

  • Pada 14 Februari 2014

Nah, kalau pada saat 14 Februari 2014 ini terjadi hujan abu selama beberapa jam pada pagi hari hingga siang akibat letusan Gunung Kelud. Abu Vulkanik ini menyebabkan jarak pandang menurun, udara terasa pengap, dan permukaan tertutup debu abu setebal 2-3 m. Kejadian ini menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu dan pemerintah daerah menetapka status tanggap darurat untuk penanganan dampak abu.

  • Pada 27-29 November 2017

Terjadi cuaca ekstrem yang sangat merusak akibat pengaruh Siklon Tropis Cempaka. Adanya pusaran angin membawa hujan yang sangat lebat disertai angin kencang selama beberapa hari. Akibatnya, sejumlah wilayah di DIY mengalami banjir besar, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang

  • Pada 15 Maret 2020

Dampak pandemi COVID-19 terhadap Yogyakarta sangat besar dan multidimensi. Ribuan warga terpapar dan ratusan meninggal dunia hingga dunia pendidikan terganggu. Banyak pelaku usaha kecil terpaksa gulung tikar, hotel tutup, dan pekerja kehilangan mata pencaharian.


Nah, dari kejadian bencana besar di DIY di atas kita perlu siaga terhadap semua bencana, termasuk siaga terhadap gempa bumi. Bagaimana sih cara siaga terhadap gempa bumi? Yang pertama adalah jangan panik, jika terjadi gempa bumi lindungi kepala kamu dengan benda yang ada seperti, helm, buku tebal, atau kedua tangan. Kemudian kamu berlindung dengan menunduk lalu lindungi kepala dengan benda yang ada, selanjutnya berpegangan pada kolong meja/furniture yang kuat. Selain itu, kamu harus menghindari pintu dan benda-benda yang terbuat dari kaca terus matikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah kebakaran. Segera keluar ruangan jika berada dekat dengan pintu keluar dan jangan mencoba untuk memaksa diri keluar dari ruangan jika jauh dari pintu keluar karena sangat berbahaya dan kamu bisa terjebak oleh reruntuhan dinding. Kalau kamu sedang berada di gedung tinggi, kamu harus tetap diam di dalam ruangan lalu berlindung di bawah meja yang kokoh dan tunggu gempa selesai baru keluar. Jika gempa berpotensi tsunami kamu tetap harus berlindung selama gempa, evakuasi ke tempat tinggi yang jauh dari pantai jika air laut surut setelah gempa atau muncul indikasi tsunami lainnya. Ketika kamu berada di luar ruangan maka hindari gedung, tembok, dan tiang listrik atau lampu jalanan.

Selain bencana gempa bumi, ada juga bencana alam cuaca ekstrem diantaranya adalah hujan lebat disertai petir, angin kencang atau puting beliung. Hujan lebat disertai petir ini didefinisikan sebagai curah hujan dengan intensitas tinggi, melebihi batas tertentu dalam satuan waktu. Akumulasi air yang berlebihan di suatu wilayah akibat curah hujan tinggi dapat menyebabkan banjir terutama di daerah dengan drainase buruk atau daerah tangkapan air rusak. Kalau bencana angin kencang atau puting beliung ini akibat dari peristiwa hidrometeorologis meningkat intensitas kejadiannya pada masa peralihan musim. Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumuhan awan hujan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif. Dampak dari bencana ini adalah kerusakan bangunan dan pohon tumbang. Kita juga perlu siaga pada cuaca ekstrem. Gimana sih cara siaga terhadap cuaca ekstrem itu? Jika kamu sedang berada di luar ruangan dan berpotensi petir akan menyambar segeralah membungkuk, duduk, dan peluk lutut ke dada, jangan tiarap di atas tanah, hindari bangunan tinggi, jangan berlindung di bawah pohon, dan segeralah masuk ke dalam bangunan yang kokoh. Nah, jika kamu sedang di dalam ruangan hal yang perlu dilakukkan adalah tutup jendela, pintu, kemudian matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik.

Jadi, perlu adanya kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi bencana agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Upaya siaga yang dapat dilakukan antara lain memahami Disaster Management Cycle (mitigation, preparedness, response, recovery), mengetahui langkah aman saat terjadi gempa maupun cuaca ekstrem, serta selalu meningkatkan kewaspadaan diri dan lingkungan. Dengan demikian, peran MDMC dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci penting dalam mewujudkan keselamatan dan ketangguhan menghadapi bencana. 


2. Kesehatan Mental Mahasiswa oleh bapak Dr.Komarudin, M.Psi

Materi kedua Pra MATAF 2 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta disampaikan oleh Bapak Dr. Komarudin, M.Psi dengan topik Kesehatan Mental Mahasiswa. Materi ini sangat penting karena kesehatan mental menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Dengan memahami kesehatan mental, mahasiswa diharapkan mampu mengenali diri, mengelola stres, serta menjaga keseimbangan antara akademik, organisasi, dan kehidupan pribadi.

Kalian pada tau tidak apa itu kesehatan mental? Kesehatan mental adalah kondisi emosi, kognitif, dan perilaku yang relatif stabil yang memungkinkan individu berfungsi secara adaptif dalam lingkungannya serta mengatasi stres sehari-hari (APA, 2020). Sehat mental itu artinya individu terhindar dari gangguan jiwa dan gejala penyakit jiwa. Dengan kesehatan mental yang baik individu dapat berkembang secara optimal, produktif, serta memiliki kualitas hidup yang lebih seimbang. 

Ciri-ciri individu yang sehat mental

a. Emosi

  • Mampu mengendalikan emosi diri sendiri,
  • Mampu mengendalikan emosi secara adaptif,
  • Mempunyai empati terhadap sesama,
  • Mampu memotivasi diri sendiri, dan
  • Mampu membangun hubungan sosial yang positif.

b. Sosial

  • Menunjukkan perilaku prososial (menolong, berbagi, dan peduli)
  • Menghargai perbedaan individu, dan
  • Mampu menempatkan kepentingan pribadi sejalan dengan kepentingan kelompok.

c. Kognitif

  • Kemampuan berpikir kritis,
  • Fleksibilitas kognitif (mampu menyesuaikan cara berpikir dengan situasi)
  • Kreativitas dalam menghasilkan ide baru, dan
  • Regulasi diri dalam belajar dan mengambil keputusan.

d. Perilaku

  • Memiliki pola hidup teratur (makan, tidur, olah raga),
  • Menunjukkan kebiasaan prososial, dan
  • Menghindari perilaku berisiko (narkoba/penyalahgunaan zat)


Nah, sekarang kita akan membahas tentang stress. Pasti teman-teman pernah merasakan stress, kan? Entah pada saat tugas numpuk atau stress sama pasangan kita yang tiba-tiba berubah? hehe. Teman-teman tahu tidak arti stress itu apa? Stress merupakan respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap situasi yang mengancam atau menantang dan memerlukan beberapa jenis penyesuaian. Stress ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, adanya tekanan yang cukup banyak, rasa khawatir akan suatu hal atau biasa disebut overthinking, kemudian teman-teman merasa ada tanggung jawab yang dianggap berat, dan yang terakhir adalah permasalahan pertemanan. Adapun ciri-ciri orang stress yang pertama menutup diri dari lingkungan sekitar. Hayo, siapa nih yang suka menutup diri dari lingkungan sekitar? Awas loh bisa jadi termasuk ke ciri orang stress. Kalau kamu merasa seperti itu cobalah memulai berinteraksi dengan orang sekitar, sekedar menyapa misalnya. Yang kedua, tidak melakukan aktivitas yang biasa dirinya lakukan, terus juga mudah tersinggung.

Selain stress, kita sebagai mahasiswa pasti juga merasakan kecemasan, apalagi mahasiswa akhir yang merasa cemas akan skripsi. Apa aja sih ciri-ciri orang yang cemas itu? Yang pertama, menghindar dari sekitar. Seseorang yang sedang cemas biasanya akan menghindar dari kerumunan dan mencari tempat yang membuat dia nyaman sendiri. Selain menghindar, seseorang yang sedang mengalami kecemasan akan berperilaku tegang dan gelisah. Misalnya sering merasa tidak tenang, mudah panik, sulit fokus, bahkan kadang jadi overthinking. 

Penanganan kecemasan dapat dilakukan dengan cara menerima kecemasan daripada menghindarinya serta berkomitmen pada nilai hidup yang penting sehingga individu mampu berfungsi meskipun kecemasan hadir (Kazdin, 2021). Bisa juga melakukan olah raga seperti, lari. Selain itu, dengan cara Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yaitu melalui identifikasi pikiran irasional dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih realistis, serta latihan perilaku untuk mengurangi gejala (Beck & Clark, 2015). Cara lainnya ada Mindfulness-Based Interventions yaitu meningkatkan kesadaran penuh terhadap pengalaman saat ini tanpa penilaian, sehingga mengurangi ruminasi (Hofmann et al, 2017).

Selain stress dan kecemasan, ada juga gangguan kesehatan mental yaitu gangguan depresi (unipolar) yaitu gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Hayo, teman-teman ada yang merasakan seperti itu tidak? Awas bisa jadi kamu terkena gangguan depresi loh. Ciri-cirinya adalah perubahan kondisi emosi, kayak tiba-tiba senang terus tidak lama merasa sedih, kemudian perubahan perilaku seperti, berbicara lebih pelan dari biasanya atau terkadang ngomong sendiri. Nah, kalau tadi kita bahas depresi sekarang ada juga yang namanya gangguan bipolar. Gangguan bipolar adalah gangguan kejiwaan yang menyebabkan mood, energi, dan tingkat konsentrasi yang tidak biasa, bisa drastis dan mendadak. Orang dengan gangguan bipolar seperti roller coaster. Hal tersebut bisa memicu berhenti kuliah, relasi sosial yang buruk, dan bunuh diri.

Jadi kesimpulannya, kesehatan mental merupakan aspek penting yang harus dijaga oleh mahasiswa karena berpengaruh langsung terhadap keberhasilan akademik maupun kehidupan sehari-hari. Dengan memahami ciri-ciri individu yang sehat mental, mahasiswa bisa lebih peka terhadap kondisi dirinya maupun orang lain. Kondisi stress, kecemasan, hingga gangguan mental seperti depresi dan bipolar adalah hal yang bisa dialami siapa saja, terutama di lingkungan perkuliahan yang penuh tuntutan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mampu mengenali gejala dari gangguan tersebut, serta menerapkan strategi penanganan seperti olahraga, terapi kognitif, maupun mindfulness agar tetap seimbang secara emosional, kognitif, sosial, dan perilaku.


3. Sosialisasi BPJS oleh bapak Bayu Wibowo, S.Sos., M.M

Selanjutnya kita akan lanjut ke materi yang ketiga yaitu sosialisasi BPJS. Singkatan dari BPJS adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS Agensi Bimantoro ini sudah bekerja sama dengan beberapa kampus diantaranya Universitas 'Aisiyah Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, dan beberapa kampus lain. Melalui kerja sama ini mahasiswa mendapat manfaat berupa pendampingan, perlindungan, layanan 24 jam, dan one day service.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun