Mohon tunggu...
Zahra Hana Fadia
Zahra Hana Fadia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Ekonomi Pembangunan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pedagang Kecil di Pasar Tradisional

19 Januari 2022   09:25 Diperbarui: 19 Januari 2022   09:29 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 merupakan salah satu wabah penyakit yang menimpa satu dunia. Pada Maret 2020 dilaporkan virus Covid-19 masuk ke Indonesia. Wabah ini mampu melumpuhkan perekonomian Indonesia, Apalagi pada sektor perdagangan. Para pedagang kecil di pasar tradisional merupakan salah satu sector yang paling terdampak. Karena, pembatasan pembatasan kegiatan perdagangan dan juga statement bahwa pasar tradisional itu kurang bersih. Pada masa pandemi Covid-19 ini kebersihan makanan dan lingkungan pun menjadi nomer satu.

 Para masyarakatpun juga tidak akan perduli dengan harga yang lebih murah yang ditawarkan oleh pedagang kecil yang berada di pasar tradisional, walaupun para pedagang kecil sudah berusaha untuk menjual barang atau makanan yang bersih. Karena memang statement dari awal yang kurang bagus, kebanyakan orang akan lebih memilih berbelanja di super market yang memang terjamin lebih bersih dari segi tempat dan dianggap lebih higenis. Inilah yang membuat para pedagang kecil yang ada di pasar tradisional lebih terpuruk perekonomiannya.

Semua para pedagang kecil di pasar tradisional pasti akan merasakan hal yang sama di perekonomiannya. Salah satu contohnya berada di Pasar Tradisional Nglegok ini, yang mana disini banyak para pedagang kecil yang terdampak pandemi Covid-19. 

Beliau adalah salah satu pedagang sayur di Pasar Tradisional Nglegok. Penjualan sayurnya sempat mengalami penurun drastis pada masa awal awal pandemi, bahkan penjual kadang harus membuang sayurnya karena memang sudah layu dan tidak layak jual. Bahkan waktu awal awal pandemi penjualannya senpat mengalami kerugian dan penghasilannya jauh dari sebelum pandemi covid-19 ini melanda. Sedikit banyak dari para penjual yang terpaksa harus tutup karena, mengalami kerugian yang terus-menerus dan tidak ada modal untuk restock lagi. Harapan dari para penjual, semoga pandemi ini cepat berlalu dan semua berjalan dengan semestinya seperti dulu sebelum adanya pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun