Apa sih trauma masa kecil itu ? Hingga inner child terbawa hingga dewasa ? Trauma masa kecil merupakan pristiwa buruk yang sering kali dialami oleh seorang individu. Hal ini sering sekali menjadi bayang-bayang yang menghantui kehidupan seseorang dimasa mendatang. Sikap yang terbentuk seorang individu juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalam masalau yang menyakitkan ini, dalam pembentukan sikap ini mengancam sifat anak untuk lebih dewasa lagi dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Dalam pengabaian fisik dan emosial,yang sering kali dianggap biasa saja oleh orang tua ini. Juga, membuat anak merasa tidak diharapkan kehadiranya dalam keluarga. Tekanan batin dari sikap kekerasan dan ucapan yang terlontar disaat ada perdebatan dirumah yang membawa anak masuk dalam perdebatan itu, anak tidak diberikan kesempatan untuk membela dirinya sendiri, sehingga ia merasa bahwa kehadiranya menyebabkan masalah dalam keluarga sehingga anak itu merasa tertekan yang berlebihan hingga memunculkan rasa trauma akan hal itu. Sehingga membuat dirinya tidak bisa merasakan masa kecilnya seperti orang-oarang diluaran sana yang bisa kita anggap sebagai Keluarga Cemara.
Inner child merupakan sebuah konsep psikologis yang menggambarkan bagaimana diri kita yang masih menyimpan kenangan, emosi, dan pengalaman masa kecil. Inner child ini bisa menjadi sumber kreativitas dan kebahagiaan, tetapi juga bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan jika trauma masa lalu tidak ditangani dengan baik. Peristiwa ini menyebabkan pertumbuhan kembang  anak terganggu,  ketika seorang anak mengalami pengalaman negatif, seperti kurang perhatian, kekerasan, emosional, atau pengabaian, ini dapat meninggalkan luka yang terbawah hingga dewasa.
Faktor dan Dampak Trauma pada Masa Kecil
 Trauma pada masa kecil sering kali disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi perkembangan emosional dan psikologis seorang anak. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat memicu trauma pada anak: Â
1. Kekerasan Fisik dan Pelecehan Emosional
  Anak yang mengalami kekerasan fisik atau mendapatkan kata-kata yang menyakitkan dari orang dewasa cenderung merasa tidak aman dan kehilangan kepercayaan diri. Â
2. Penelantaran
  Kurangnya perhatian, kasih sayang, atau kebutuhan dasar dari orang tua dapat membuat anak merasa diabaikan dan tidak berharga. Â
3. Kehilangan Orang yang Dicintai
  Kehilangan anggota keluarga karena kematian atau perceraian sering kali meninggalkan luka mendalam pada anak. Â
4. Lingkungan Sosial yang Tidak Mendukung
  Perundungan di sekolah atau tinggal di lingkungan yang tidak aman dapat meningkatkan risiko trauma emosional. Â
  Trauma pada masa kecil juga membawa dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan anak, seperti: Â
1. Emosional
  Anak yang mengalami trauma sering merasa cemas, rendah diri, atau tidak percaya diri. Mereka juga cenderung kesulitan mengelola emosi. Â