Bagi umat Islam Indonesia, Idul Fitri 1441 H yang jatuh pada 24 Mei 2020 tentu akan dikenang sebagai peristiwa yang unik dan sulit terlupakan sepanjang zaman. Hal ini cukup beralasan karena pada Idul Fitri kali ini sebagian besar umat merayakannya dengan cara yang berbeda jika dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Idul Fitri 1441 H harus dilaksanakan di tengah ancaman pandemi virus corona. Akibatnya, mayoritas umat Islam harus menggelar salat Idul Fitri di rumah, di beranda istana seperti halnya Presiden Jokowi mencontohkan, tidak di tempat keramaian seperti di masjid atau lapangan. Meskipun ada beberapa yang menggelar di masjid namun harus tetap mengikuti protokol kesehatan, jarak antar makmum satu meter lebih dan harus memakai masker.
Selain itu, yang lain dari Idul Fitri tahun ini adalah tidak adanya acara kunjung-mengunjungi, halal bihalal, open house yang memungkinkan adanya interaksi fisik antar sesama muslim. Semua diganti dengan cara virtual, silaturahmi secara online menggunakan teknologi apliksi mutakhir. Zoom, video call, dan layanan lain menjadi pengganti yang bijak dari adanya penghalang. Hal ini untuk memenuhi protokol dan anjuran pemerintah akan pentingnya menjaga jarak (social distancing) demi mencegah adanya penyeberan virus corona yang sudah sekian bulan mewabah. Saya pribadi pada tahun ini harus mengikuti imbauan pemerintah dan ulama, melaksanakan salat Idul Fitri 1441 H secara solo alias sendirian. Pun demikian, saya juga harus melakukan silaturahmi dengan keluarga secara virtual tanpa harus mengurangi esensi dari Idul Fitri itu sendiri. Inilah uniknya Idul Fitri 1441 H.
