Sebenarnya, pasangan ini sudah pernah membuat model percontohan pertanian yang diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat para petani. Hasilnya, dari 3 ton hasil per hektar, bertambah menjadi 9 ton. Mereka berpikir jika model percontohan seperti ini dilakukan oleh pemerintah daerah, maka sudah dapat dipastikan Tana Toraja dalam 2 tahun dapat menjadi lumbung padi.
Bicara mengenai perubahan, hal mendesak yang perlu dilakukan menurut Markus dan Legius adalah membenahi infrastruktur pertanian. Kemudian segera mempercepat pembangunan pasar-pasar modern sehingga penjual dan pembeli dapat bertransaksi dengan nyaman. Termasuk membangun fasilitas gedung olahraga.
Untuk mendukung hal di atas, Markus dan Legius sepakat perlunya ketersediaan sumber air. Potensi sumber air untuk menjawab ini sebenarnya sudah ada. Tinggal bagaimana mengolahnya sehingga dapat terdistribusi dengan baik ke semua sektor.
Potensi air dimaksud berasal dari Sungai Sa'dan. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yang memiliki ratusan anak sungai yang dapat digunakan untuk irigasi dan kebutuhan lainnya untuk wilayah Tana Toraja. Â
Markus dan Legius sadar betul bahwa APBD Tana Toraja sangat kecil dan untuk melakukan terobosan-terobosan besar memerlukan dana yang sangat besar pula. Karena itu, mereka berkomitmen melakukan sinergitas dengan pemerintah pusat serta kementerian terkait sehingga sumber dana untuk merealisasikan terobosan tersebut dapat diatasi. []