Mohon tunggu...
Zaenul Arifin
Zaenul Arifin Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Sains

saya ada karena saya berkarya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

21 Juni 2022   14:37 Diperbarui: 21 Juni 2022   14:40 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan upaya mengelola segala kekuatan dan potensi yang ada melalui tuntunan, sehingga murid bisa bertumbuh dengan bahagia (welbeing)  menjadi manusia seutuhnya sesuai kodrat, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Hal tersebut akan mudah diimplementasikan hanya jika memandang segala yang ada dengan cara positif. Dalam artian, tidak menjadikan kekurangan sebagai hambatan dalam melakukan proses pengelolaan sumber daya. Sebab sejatinya seseorang yang memiliki nilai kreatif bisa menjadikan kekurangan sekalipun sebagai sebuah kekuatan.

Lantas bagaimana penerapannya di kelas?. Kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar baik itu biotik atau abiotik pada dasarnya merupakan sumber daya atau aset . Semuanya bisa dikelola dengan baik berdasarkan kekuatan dan potensinya masing-masing. Namun demikian, ketiganya juga menjadi sasaran kebermanfaatan dari sumber daya yang ada. Implementasi pengelolaan sumber daya akan berhasil apabila terlebih dahulu CGP melakukan pemetaan atau identifikasi 7 aset yang dimiliki sekolah beserta strategi pemanfaatannya. Ketujuh aset tersebut, yaitu modal manusia, fisik, sosial, lingkungan/alam, finansial, politik serta agama dan budaya. Pada tataran implementif diperlukan kolaborasi melalui perencanaan, koordinasi dan pemetaan aset sekolah.

Pada Implementasi di kelas mestinya disesuiakan dengan kekuatan dan potensi murid dalam proses pembelajaran. Strategi menyangkut kebutuhan dan potensi murid dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan pada kelas contoh. Bukan saja di dalam kelas, melainkan juga pemanfaatan lingkungan sekitar kelas sebagai sumber belajar. Sementara itu, implementasi di sekolah berupa duplikasi kelas contoh yang ada. Selanjutnya strateginya adalah melalui koordinasi dengan kepala sekolah dan kolaborasi segenap warga sekolah. Dengan strategi ini ada harapan bisa mengarah ke budaya positif sekolah. Sedangkan implementasi pada masyarakat sekitar, terkait dengan kemitraan yang dibangun sekolah untuk mendukung proses pembelajaran.

Bagaiamakah Pengelolaan Sumber Daya dan Proses Pembelajaran di kelas? Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. Hal ini menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada pada murid. Jika sudah sesuai tentu murid akan merasa bahagia karena terlibat langsung dalam proses pengelolaannya. Selain itu, juga akan bahagia karena menjadi bagian sebuah proses. Hal ini akan membuat murid merasa memiliki aset yang ada di kelas dan sekolah mereka.

Rasa memiliki ini akan membuat mereka lebih menghargai dan menjaganya. Kondisi seperti ini akan membuat kelas menjadi lebih kondusif. Kondisi hati bahagia yang didukung kelas menyenangkan akan membuat murid menjadi lebih tergerak untuk belajar. Pada akhirnya dari kesungguhan belajar akan dapat menciptakan murid berkualitas. Tentu juga murid lebih memahami nilai-nilai kebajikan yang diyakini saat pengelolaan aset kelas.

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan upaya mengelola segala kekuatan dan potensi yang ada melalui tuntunan, sehingga murid bisa bertumbuh dengan bahagia menjadi manusia seutuhnya sesuai kodrat, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Dari uraian di atas, terdapat beberapa kata kunci yang menghubungkan materi pengelolaan sumber daya dengan materi lainnya. Kata-kata kunci ditunjukkan dengan cetak tebal dalam kesimpulan di atas, yaitu kekuatan dan potensi, tuntutan, murid, bertumbuh, bahagia, manusia seutuhnya, kodrat, dan anggota masyarakat pada ilustrasi di bawah ini

Kekuatan dan Potensi merupakan pemimpin pengelolaan sumber daya itu sendiri. Sekolah bisa menggali kekuatan dan potensi melalui pikiran positif terhadap sumber daya yang ada. Membutuhkan kreativitas dalam mengelola kekurangan sebagai kekuatan (modul 3.2). Sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan tepat terkait pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah. Dengan pengambilan keputusan yang tepat, maka pengelolaan sumber daya juga akan tepat. Selain itu, sumber daya dapat dimanfaatkan dengan pengambilan keputusan terkait strategi pemanfaatan yang tepat pula. (modul 3.1). Sebagai  pemimpin pengelolaan sumber daya, pada upaya sekolah dalam menggali kekuatan dan potensi murid sebagai modal manusia. Banyak hal bisa dilakukan dengan menggunakan teknik coaching kemampuan murid dalam menyelesaikan masalahnya sendiri melalui penggalian potensi diri melalui tuntunan guru (modul 2.3).

Sebagaimana di katakan Ki Hadjar Dewantara, murid adalah perwujudan dari anak-anak yang merdeka. Dengan berpedoman pada filosofi ini, pengelolaan aset akan lebih tepat sasaran dan mengarahkan pengelolaan aset berpusat pada murid. Sebagai contoh, yaitu terkait upaya mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi murid. (modul 1.1).  Bertumbuh menunjukkan keterkaitan dengan materi visi guru penggerak. Visi menjadi dasar dalam pengelolaan sumber daya. Dengan memiliki visi yang jelas akan memudahkan dalam menentukan aset yang akan terlebih dahulu dikelola dan diimplementasikan di kelas, sehingga murid bisa terus bertumbuh (modul 1.3).  

Bahagia merupakan bagian dari emosi manusia. Hal ini erat hubungannya dengan Pembelajaran Sosial dan Emosional. Dengan adanya rasa bahagia, proses pengelolaan sumber daya akan lebih ringan terasa. Murid tidak akan ada rasa terbebani dalam mengelola dan mengimplementasikannyasehingga muncul wellbeing murid (modul 2.2). Manusia berkaitan dengan materi nilai dan peran guru penggerak. 

Nilai guru penggerak memberikan pengaruh nyata terhadap pengelolaan sumber daya. Sebagai contoh nilai mandiri, guru penggerak secara mandiri dapat mengembangkan diri untuk mengelola sumber daya yang ada (Kodrat berkaitan dengan materi pembelajaran berdiferensiasi.). Seutuhnya mengacu pada budaya positif di sekolah. Ada harapan tercipta budaya positif di lingkungan sekolah dengan pengelolaan sumber daya seutuhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun