Mohon tunggu...
Zainullah Shomad
Zainullah Shomad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Jember

Don't Think To be The best. But Think To do The Best

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mahasantri Tergulur Arus Generasi Z

22 Oktober 2018   09:53 Diperbarui: 22 Oktober 2018   10:17 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia sudah masuk ke dalam kehidupan yang yang staknan Atau dinamis. dunia yang disebut dengan sebutan Dunia serba ada dan serba tidak ada. Dengan jangkan waktu yang panjang dan pedek yang menandai sesuat yaitu adalah Zaman itu yang merupakan sebuah perkembagan dimana Dunia sudah mulai maju dan alat alat tekhonologipun semakin canggih. Dalam pertumbuhan dunia di tandai dengan 2 Faktor. Pertama berkembangaNya Zaman kedua semakin BerkembangNya Generasi.

Kita Ambil perkembangan Generasi saat ini:

William Strauss dan Niel Hw yang merupakan sejaran amirika serikat yang mengatakan bahwa dalam kehidupan ada yang namanya teori Generasi. Diantaranya: Generasi Boby bumer, Generasi X, Generasi Y, Generasi Z dan Generasi Alpha.

Dalam teori tersebut ada beberapa point terkait regenerasi yang berada didalamnya. Namun pada tahun 2018 kita sudah masuk ke dalam Generasi Z yang dalam konteks ini cendrung kepada hal tekhnologi informasi, cendrung juga kepada hal yang isntan dan sikap keapatisan. Generasi Z yang lahir pada tahun 1995 sampai 2010. Siapa yang masuk dalam generasi Z tersebut?

Dalam kidupan saat ini Kita kontekskan denga santri yang hidup di kampus (perguruan Tinggi) seperti apa kira"? MahaSantri ..?

Dalam kehidupan pesantren saat ini yang memang merupakan Rumah santri dan sebagai alat meditasi belajar dan alat untuk mendobrak kebodohan" dengan cara belajar kepada sang kiyai ataupun sang teacher (Guru) Berdasarkan Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bab  VI jalur, jenjang, dan jenis, Pasal 30 ayat 4 yang berbunyi "Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasramaan, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis".

Secara legal formal karena sdah masuk dalam Undang undang pesantren sudah diakui sebagai sistem pendidikan keagamaan dan. Undang-undang ini merupakan indikasi bahwa pesantren memiliki peran dalam mempersiapkan peserta didiknya (santri) untuk memiliki ataupun menegtahui pemahaman serta pengetahuan yang mapan dan benar dalam ajaran agama, sehingga nantinya peserta didik khususnya santri tersebut akan siap menjadi pemimpin dalam kehidupan masyarakat dengan pengamalan serta ilmu-ilmu yang sudah dipelajarinya tepatnya Ilmu agama.

Namun ketika santri sudah masuk ke jenjang perguruan tinggi dan akademisi. Kerap kali ucapan bahkan bahu membahu santri sudah hampir dipunahkan. Mulai dari kebiasaan/ Habbit, prilaku dan tatakrama serta Etika dari pada santri itu sendiri sudah mulai terbawa arus Generasi ataupun terikut oleh zaman.

 Contoh Halnya: santri yang biasa mangaji kitab kuning ataupun Al-Qur'an dalam waktu maghrip sampai isya' sudah tidak lagi di programkan ataupun di kerjakan sesekali. 

Sholat berjamaah yang tidak pernah nampak di berbagai Masjid atau Mosholla tidak lagi menjadi prioritas bagi santri itu sendiri. Ketika santri sudah memiliki tambahan Nama sebagai MahaSantri dalam artian bisa menyeimbangkan antara pola pergaulan hidup berbasis santri yang biasa ngaju bareng, khataman bareng dan belajar bareng tidak lagi dikedepankan bahkan sudah tergeser dan terganti oleh yang hal" yang Buming seperti halnya yang bernama Gedget.

Game Online dan youtober serta hal" yang lebih banyak mengadungkan modarat atau hal Negative Nya yang selalu dikerjakan. di kampuspun juga pola hidup berbasis Nonsantri dalam artian Mahasiswa yang tidak pernah mondok sama sekali dan langsung masuk ke Perguruan tinggi. Namun kadang kala kelakuan dan tingkah lakunya melebihi santri dalam Upaya persaudaraan serta dalam sistem belajarNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun