Nenek ini ada" saja yaa (dia terus menghisap rokoknya yang sudah tinggal separuh)
Nenek : iya gc jelas secara langsung kek. Klo kakek mau membunuh nenek. Tapi lama" kelamaan nenek akan terbunuh oleh kelakuan kakek itu (dengan yang tinggi sambil menghampiri sang kakek)
Kakek : lhohh dek maksudnya apa kog kakek tdak faham (sembari menatap sang nenek)
Nenek : itu lohh. Asap rokoknya kek. Kayak Racun tanpa sayap. Setiap hari nenek dibuat batuk dan sesak nafas kayak yg sudah mau alm. Saut sang nenek dg nada yg lirih.(matanya berbinar seakan mau menangis)
Kakek: owalahhh. Maafkan kakek nek. Kakek gc tau klo asap ini membawa Racun bagi nenek (sembari memegang tangan kedua nenek)
Nenek: ojee ojee lah kek gpp. Tapi klo kakek mau tidur sama nenek. Kakek wajib buang Racun itu. Sepakat???.(sembari nenek menunjukkan telapak jarinya ke arah sang kakek)
Kakek: emmm iya dah nek. Kakek tdak akan bawa asap Racun itu lagi. Tapi kakek boleh kan tidur lagi sama nenek.(sambil mengelus_elus bahu sang nenek)
Nenek : nah gtu donk... Swippp dah kakek
(keduanya tertawa bulas dengan gigi ompongnya)
Lagi" kebiasan atau habbit yang berada di lingkungan kita tidak terasa dan tanpa tersadari bahwa itu juga penyakit dan membawa Racun bagi kehidupan keluarga.