Mohon tunggu...
Zaenal Abidin
Zaenal Abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Membangun kepercayaan anda

Jadilah pribadi yang kreatif inovatif dan produktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Kecintaan Islam pada Anak Usia Dini

1 Desember 2021   13:59 Diperbarui: 1 Desember 2021   16:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : ARINI MUSTAIDAH, S. Pd

Menanamkan kecintaan Islam harus mendapat perhatian besar dari orang tua dan para guru.

Dunia telah menjadi sedemikian global dan modernisasipun telah terjadi, benar, modernisasi telah mampu mengubah desa kecil menjadi yang damai teracuni dengan berbagai macam budaya yang merusak. Sehingga individu muslimpun teracuni dengan pemikiran yang menyimpang dari segala penjuru yang dapat memalingkan agamanya, atau merusak aqidahnya.

Anak-anak yang belum menginjak usia baligh memang tidak dibebankan taklif (kewajiban) dalam melaksanakan perintah agama. Namun sebagai orang tua dan pendidik kita diperintahkan mengajarkan anak-anak kita pentingnya syariah Islam, agar ketika baligh nanti mereka paham dan istiqomah dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Siapa yang lalar dalam menggarkan anaknya suatu yang bermanfaat dan membiarkannya begitu saja maka dia telah melakukan sesuatu yang sangat buruk terhadapnya. Kebanyakan anak-anak sebab kerusakannya bersumber dari orang tuanya yang melalaikannya dan mengabaikan pendidikan agamanya dimasa kecil sehingga mereka tidak berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya dan tidak juga mendatangkan manfaat untuk orang tuanya ketika besar nanti.
(Tuhfatul Maudud, hal. 229)

Cinta islam adalah perasaan yang muncul ketika kita merasa benci untuk keluar dari Islam atau rasa benci jika kembali kepada kekafiran, sebagaimana kebencian kita jika dilempar kedalam neraka.

Kita juga harus menjelaskan pada anak-anak kita bahwa manusia senantiasa membutuhkan zat yang menjadi tempat bersandar dan bertawakal, membutuhkan kepada sumber kekuatan yang Agung dan Adil yang akan menjamin kehidupannya yang mulia, keamanan, ketenangan, kekuatan yang selalu memberi apa yang dimintanya menjauhkan hal-hal yang menakutkannya, yang dapat membedakannya dengan orang lain dengan kebenaran kekuatan yang dapat mewujudkan cita-citanya, menjaga jiwa dan raganya dari kehancuran, pemilik, kekuatan yang agung ini adalah Allah SWT.

Kita juga harus menjelaskan bahwa beriman kepada Allah merupakan rukun pertama dari rukun iman yang ke enam atau pondasi yang di atasnya berdiri Islam. Menunjukkan kepada anak akan keagungan dan kekuasaan-Nya. Langit dan isinya yang berupa bintang-bintang, orbit bumi dan segalanya yang ada diatasnya berupa benda-benda, tumbuh-tumbuhan, dan segala yang tersimpan di dalamnya, juga lautan dan isinya, merupakan tanda dari kekuasan Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun