Mohon tunggu...
Zael
Zael Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa Teknik Informatika yang memiliki hobi membaca dan menelusuri hal hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koding untuk Negeri: Peran Mahasiswa IT dalam Membangun Nasionalisme Digital

12 Maret 2025   07:00 Diperbarui: 12 Maret 2025   06:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi dibuat dengan AI oleh ChatGPT/DALL*E.) 

Di era digital, peran mahasiswa IT semakin krusial dalam membangun nasionalisme. Teknologi bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk memperkuat identitas kebangsaan, melestarikan nilai Pancasila, dan menangkal ancaman perpecahan di ruang digital.

Nasionalisme di Era Digital: Tantangan dan Peluang

Survei Kominfo (2023) menunjukkan bahwa 65% generasi muda lebih banyak mengonsumsi konten global daripada konten lokal. Sementara itu, data APJII (2022) mengungkapkan bahwa 89,3% penduduk Indonesia aktif di media sosial, tetapi hanya 12% yang menggunakannya untuk edukasi kebangsaan. Ini menjadi tantangan serius dalam menjaga nasionalisme di tengah gempuran digitalisasi.

Namun, di balik tantangan ini, ada peluang besar bagi mahasiswa IT untuk menciptakan inovasi yang mendukung nasionalisme digital.

Inovasi Teknologi untuk Kebangsaan

Beberapa contoh nyata membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi alat untuk memperkuat identitas bangsa:

Tim Developer Universitas Brawijaya menciptakan aplikasi "Pancasila AR", yang memungkinkan pengguna mempelajari sejarah Pancasila melalui augmented reality. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 10.000 pengguna.

Kampanye #IndonesiaTanpaHoax yang viral di Twitter, diinisiasi komunitas IT, berhasil mendebat lebih dari 500 akun penyebar ujaran kebencian dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang literasi digital.

Saatnya Mahasiswa IT Berkontribusi

Mahasiswa IT memiliki peran penting untuk membangun nasionalisme digital. Tidak cukup hanya menjadi user, sudah saatnya beralih menjadi creator yang menghadirkan solusi digital berbasis kebangsaan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengembangkan aplikasi edukasi sejarah dan budaya.
  • Menciptakan platform kolaborasi lintas budaya untuk mempererat persatuan.
  • Merancang sistem deteksi hoax berbasis AI guna menjaga ruang digital yang sehat. 

Kesimpulan: Koding untuk Negeri


Teknologi adalah senjata utama generasi muda dalam menjaga persatuan bangsa. Dengan kreativitas dan keahlian yang dimiliki, mahasiswa IT bisa menjadi ujung tombak dalam membangun nasionalisme digital. Mari jadikan teknologi bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat perjuangan untuk negeri!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun