Mohon tunggu...
Yuvita Ariswati
Yuvita Ariswati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam UIN Malang '16. (international class program)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memulai Kebiasaan Membaca Berbasis 3M

1 Oktober 2017   07:23 Diperbarui: 1 Oktober 2017   07:26 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Adalah sulit, atau bahkan mustahil, mencari ilmu tanpa membaca buku. Melalui buku, manusia memanifestasikan pendidikan sebagai warisan terbaiknya. Ketika pencarian makna dan pemikiran mereka dibahasakan dengan lembar-lembar tulisan, proses regenerasi pengetahuan menjadi rantai yang tidak terputus. Sejarah perjalanan proses pemaknaan manusia terhadap dunianya melalui kerangka ilmu pengetahuan terekam melalui gambar dan tulisan. Bahkan hingga saat ini, di era digital yang penuh dengan kemudahan teknologi, semua informasi yang direkam telah membantu umat manusia mengembangkan perdabannya. Informasi-informasi tersebut disimpan di suatu tempat yang disebut dengan buku.

Memang, setiap orang mempunyai kegemaran dan kecenderungan yang berbeda-beda. Kegemaran inilah yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi kepribadian. Salah satu indikator kepribadian yang baik adalah tidak menyia-nyiakan waktu. Oleh sebab itu, kegemaran yang dimiliki oleh masing-masing orang hendaklah mengarah kepada hal-hal yang positif agar waktu yang digunakan dapat termanfaatkan dengan baik. Salah satu caranya yakni dengan memulai untuk kebiasaan membaca.

Mengapa? Sebab membaca seharusnya bukan lagi sebuah kewajiban tapi saatnya sekarang menjadi sebuah kebutuhan. Bagi kalangan pelajar terutama mahasiswa, kebiasaan membaca sudah harus tertanam sejak awal, di mana informasi tambahan dari buku akan menunjang proses perkuliahan selama di kampus. Bahkan di beberapa negara, budaya membaca sudah menjadi hal yang biasa. 

Jika di beberapa negara pada umumnya perpustakaan diletakkan di tengah kampus atau di kampus bagian tepi maka lain halnya yang terjadi di negara Singapura, di negara ini perpustakaan diletakkan tepat saat pintu masuk universitas sehingga kendaraan dan orang yang berlalu lalang pasti akan disambut dengan ribuan buku ketika masuk kampus. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah kebiasaan membaca.

Berdasarkan beberapa hal yang dipaparkan di atas, maka terdapat 3 hal untuk memulai mempunyai kebasaan membaca yakni

1. Mulai dari hal yang terkecil

Sebagaimana kita ketahui bahwa sebelum kita mengubah sesuatu yang besar haruslah kita mulai dari yang terkecil. Artinya, sebelum kita mengubah dunia maka hal yang pertama kali dirubah adalah diri kita sendiri. Jika membaca masih menjadi kegemaran kesekian dari beberapa kegemaran yang kita punya, maka untuk memulainya cukup dengan membaca buku-buku hal yang kita sukai terlebih dahulu misalnya novel, komik, buku motivasi, dan lain sebagainya. Selanjutnya, kita akan dengan mudah untuk dapat memahami buku-buku lainnya contohnya seperti ensiklopedia, buku materi kuliah, buku keagamaan dan lain-lain.

2. Mulai dari diri sendiri

Ada kata-kata bijak yang berbunyi "dakwah dengan tindakan lebih baik daripada dakwah dengan lisan". Hal ini bermakna bahwa ketika kita ingin memberikan teladan kepada orang lain, maka kita lebih baik untuk memberikan contoh terlebih dahulu sehingga sebelum kita mengajak orang lain untuk membaca, maka kita harus menjadi pribadi yang suka membaca. Hal yang kita lakukan dimulai dari diri kita sendiri, bukan orang lain. kita adalah cermin bagi orang-orang di sekitar kita.

3. Mulai dari sekarang

Suatu hal yang ditunda-tunda itu cenderung tidak baik. Kalau saat ini kita membaca satu buku, mengapa harus menunggu besok? Kalau hari ini bisa kita kerjakan, mengapa menunggu besok lusa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun