Mohon tunggu...
Yusuf Maulana
Yusuf Maulana Mohon Tunggu... profesional -

Pencinta novel detektif yang punya hobi di Forensik-Makna-Foto.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Postur Jumawa Capres Favorit

4 November 2011   09:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:04 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sharif Cicip Sutardjo sepertinya tahu diri pada sang atasan di partainya, Aburizal Bakrie. Wakil Ketua Umum Golkar yang diutus Partai Golkar menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan harus bertindak santun dan tawadu di depan Ical-panggilan Aburizal. Lebih-lebih ketika Sharif berhadapan dengan Ical di acara internal Golkar.

Menjabat tangan dengan merendahkan diri pada Ical, Sharif seperti senang sekaligus setia pada apa pun instruksi Ical. Di hadapannya, postur Ical tengah tegap dan penuh peraya diri menatap anak buahnya itu. Jepretan Lucky Fransiska untuk ilustrasi berita Kompas (4/11) berjudul "Setelah Aburizal Menjadi Capres" menegaskan percaya diri Ical. Pose Sharif yang menunduk dan sebaliknya Ical menatap seolah orang paling pantas diterimakasihi,memperlihatkan bagaimana dominannya sang ketua umum Golkar termasuk saat tradisi konvensi calon presiden (capres) dari partainya ditiadakan.

Postur dan pose Ical yang kerap diperlihatkan dan memperlihatkan kepercayaan diri tampaknya bukan kebetulan. Hasil jajak pendapat lembaga survei makin melambungkan otot Ical untuk tak merunduk atau mengesankan minder. Polah merunduk dan mengesankan kurang percaya diri beberapa kali ditampilkan oleh Susilo Bambang Yudhoyon tatkala belum menjabat jadi presiden. Ical tampaknya sadar, pose elegan dan optimis sejalan dengan pencitraan yang tengah dibangunnya.

Dalam foto Lucky dominasi Ical memang baru sebatas di Golkar. Ini menguatkan pesan bahwa Ical adalah The Winner di partainya. Dada tegap dan mata lurus menundukkan sang bawahan sekaligus pembantu Presiden SBY di pemerintahan. Apakah ini pesan tersirat politis yang ingin disampaikan Kompas lewat foto di atas?

Betapapun Sharif adalah kader Golkar, status foto yang memfokus sang Menteri itu, segera mengingatkan pada pose-pose SBY (lihat di bawah ini foto yang diambil dari jepretan media yang dimiliki keluarga Bakrie, vivanews.com,bagaimana mereka merepresentasikan mimik dan tubuh Presiden SBY).

[caption id="attachment_146583" align="aligncenter" width="560" caption="SBY bersama Presiden Swiss Micheline Clamy Rey (vivanews.com)"][/caption]

[caption id="attachment_146584" align="aligncenter" width="560" caption="SBY bersama Presiden Prancis Nicolas Sarkozy (vivanews.com)"][/caption] [caption id="attachment_146585" align="aligncenter" width="560" caption="SBY bersama Sekjen PBB, Ban ki-Moon (vivanews.com)"][/caption]

Artinya, pose dan mimik Sharif di foto Lucky tanpa disadari merupakan personifikasi dari atasannya di pemerintahan sekarang ini (SBY). Dan foto dengan karikaturis menyindir bahwa Ical lagi-lagi selaku pemenang di antara dua persahabatan mereka (SBY-Ical). Pembaca bisa melihat bagaimana intertekstualitas lewat foto Ical yang mengesankan superior dan SBY sebaliknya pada foto berikut (ulasannya di sini).

[caption id="attachment_146586" align="aligncenter" width="300" caption="Kompas (15/8/2011)"][/caption]

Untuk seorang wakil pemerintahan, Sharif pun tak cukup merunduk pada sang bos, bahkan dia harus ditenangkan oleh Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham dan disaksikan politisi muda Golkar Azis Syamsuddin. Sharif jadi ikon olok-olokan Golkar hari ini (pemerintah dan SBY yang kebijakannya tidak tega; keberadaan Ical yang masih mengatasi preferensi politik SBY) hingga ekspektasi Golkar pada peta politik 2014. Tangan kiri Idrus semacam belaian sayang dari kolega pada Sharif agar kuat di kabinet termasuk dalam menjaga kepentingan sang ketua umum partai berikut partai juga. Dari sini bisa dimengerti betapa beban berat tersurat dari senyum ragu Sharif. Tidak semata karena takzim pada Ical namun juga penat pikirannya soal titipan-titipan kiprahnya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun