Mohon tunggu...
Yusuf Irfantono
Yusuf Irfantono Mohon Tunggu... Mahasiswa

....

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Peran Etnis Tionghoa Dalam Perkembangan Ekonomi Di Surabaya

18 Februari 2025   20:53 Diperbarui: 18 Februari 2025   21:08 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Surabaya telah menjadi tempat berkembangnya berbagai etnis, salah satunya etnis Tionghoa, jumlah penduduk etnis Tionghoa yang datang ke Surabaya terus mengalami peningkatan. Dibandingkan dengan kelompok imigran lainnya, orang-orang Tionghoa merupakan yang terbanyak. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1920, populasi Tionghoa di Surabaya mencapai 18.020 orang, sementara komunitas Arab berjumlah 2.539 orang, dan kelompok etnis Timur Asing lainnya sebanyak 165 orang. Pada tahun 1921, angka tersebut meningkat menjadi 23.206 orang Tionghoa, 3.155 orang Arab, dan 363 orang dari etnis Timur Asing lainnya. Meskipun demikian, jumlah tersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan populasi penduduk pribumi yang mencapai 148.411 orang pada tahun 1920. Seiring perkembangannya, jumlah penduduk etnis Tionghoa yang datang ke Surabaya terus mengalami peningkatan. Dibandingkan dengan kelompok imigran lainnya, orang-orang Tionghoa merupakan yang terbanyak. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1920, populasi Tionghoa di Surabaya mencapai 18.020 orang, sementara komunitas Arab berjumlah 2.539 orang, dan kelompok etnis Timur Asing lainnya sebanyak 165 orang. Pada tahun 1921, angka tersebut meningkat menjadi 23.206 orang Tionghoa, 3.155 orang Arab, dan 363 orang dari etnis Timur Asing lainnya. Meskipun demikian, jumlah tersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan populasi penduduk pribumi yang mencapai 148.411 orang pada tahun 1920.

Perdagangan produk pertanian memiliki peran yang sangat penting di Surabaya, terutama di kalangan komunitas etnis Tionghoa. Kegiatan perdagangan ini terpusat di kawasan pecinan yang terletak di sekitar Sungai Kalimas, yang saat ini dikenal dengan nama Kembang Jepun. Di wilayah ini, berlangsung berbagai aktivitas perdagangan, mulai dari usaha kecil hingga menengah ke atas. Kembang Jepun menjadi pusat perdagangan yang banyak dimanfaatkan oleh etnis Tionghoa di Surabaya untuk menjalankan bisnis mereka.

Etnis Tionghoa di Surabaya juga mulai mengimpor beras dari Birma, Saigon, Bangkok, dan Singapura karena kualitas beras yang dihasilkan dari pertanian lokal di Surabaya kurang baik. Sementara itu, mereka mendapatkan tembakau dari Bojonegoro dan Madura, yang dikenal sebagai daerah penghasil tembakau terbesar di Jawa Timur. Untuk komoditas kopra, mereka memperolehnya dari Banyuwangi serta dari luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi.

Etnis Tionghoa di Surabaya juga banyak yang tertarik pada bisnis peternakan babi, dengan pasokan babi yang diperoleh dari peternakan di Bali dan Buleleng. Selain itu, mereka dikenal ahli dalam meningkatkan nilai tambah pada bahan mentah dan komoditas pertanian, seperti dalam pembuatan tahu, yang dalam bahasa Tionghoa disebut Tho Fu.

Pesatnya perkembangan ekonomi yang dijalankan oleh etnis Tionghoa di Surabaya menimbulkan kekhawatiran bagi Belanda sebagai penguasa di wilayah tersebut. Selain itu, mereka sering kali dikaitkan dengan stereotip negatif yang sebenarnya juga bisa ditemukan pada kelompok lain. Beberapa anggapan yang memojokkan mereka antara lain adalah kecenderungan untuk berkelompok, memiliki sistem sosial yang tertutup, serta lebih suka tinggal di kawasan eksklusif. Mereka juga dikenal sangat menjaga kebudayaan leluhur dan dianggap lebih mengutamakan uang serta kekayaan. Ada persepsi bahwa mereka kurang peduli pada negara tempat mereka mencari nafkah, karena fokus utama mereka adalah kesejahteraan hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun