Mohon tunggu...
Yusuf arrahman
Yusuf arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga angkatan 2015 :*

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cabe-cabean syariah

30 November 2015   09:57 Diperbarui: 30 November 2015   09:57 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seiring perkembangan zaman banyak sekali istilah saat ini, termasuk istilah untuk para cewek nakal yang berdandan menor dan suka di ledek oleh orang-orang. Dari waktu ke waktu istilah cewek nakal tersebut terus berkembang, seperti halnya kimcil, yaitu singkatan dari kimpol cilik yang muncul pada beberapa tahun yang lalu. Dan sekarang ada berkembang lagi yaitu istilah cabe-cabean.

Kita sering mendengar istilah cabe-cabean, pada awalnya cabe-cabean adalah sebutan untuk wanita / cewek yang masih muda berdandan menor dan menggunakan hotpants ataupun baju seksi lalu boncengan tiga menggunakan motor, biasanya cewek ini melakukanya karena mereka masuk dalam sebuah gerombolan anak motor, agar mereka benar-benar dianggap anggota gang motor mereka pun mengikuti gaya dan perilaku gang motor yang mayoritas lelaki. Setelah sekian lama stigma masyarakat yang ada, Kemudian istilah cabe-cabean ini berkembang tidak hanya merujuk kepada wanita gang motor yang berboceng tiga yang berdandan menor dan menggunakan pakaian seksi saja. Tetapi kemudian berkembang menjadi seorang wanita / cewek yang berdandan menor dan menggunakan pakaian yang mengundang nafsu para lelaki dan para cabe-cabean tersebut juga mudah di goda oleh para pria. Para cabe-cabean juga dianggap cewek gampangan yang jika sudah di pacari maka dapat diperlakukan sesuai keinginan para cowoknya.

Banyak tingkatan sebutan para cabe-cabean, tingkatan itu dibagi dengan tingkat populeritasnya, gaulnya, dan tempat ia tongkrong. Dimulai dari cabe-cabean kelas S / cabe merah, mereka yang ada pada kelas ini adalah cabe-cabean paling high class dan sulit untuk didapatkan kalau memang tidak punya cukup biaya, karena cabe-caben kelas S ini memang benar-benar memilih –milih dalam bergaul dan memilih pacarnya. Lalu yang kedua adalah Cabe-cabean kelas A / cabe keriting merujuk pada cewek yang memiliki populeritas tinggi dan biasanya gaul dan tongkrong di tempat-tempat populer, cabe-cabean ini masih sukar untuk dipacari jika tidak siap uang yang cukup banyak untuk menuruti kebutuhan mereka. Cabe-cabean kelas B / cabe Ijo mereka biasanya humble dan berwawasan terbuka, mereka tidak terlalu menjaga jaga kepada siapapun mudah ditemui di tempat-tempat biasa. Yang terakhir cabe-cabean kelas C / cabe oren, kebanyakan dari mereka tidak terkenal dan mereka berdandan menor tapi tidak sesuai dengan keadaanya, cabe ini malah cenderung Alay dalam bergaul.

Tapi akhir-akhir berkembang istilah baru yaitu “cabe-cabean syariah” . Istilah cabe-cabean syariah ini merujuk pada wanita yang menggunakan kerudung, namun emnggunakan pakaian ketat dan ber make-up tebal. Sekarang ini Cabe-cabean syariah bisa banyak sekali ditemui. Walaupun mereka menggunakan jilbab, namun pakaian mereka masih seksi dan menampakan lekuk tubuh indah mereka dan menonjolkan aurat mereka, yang memancing nafsu para lelaki. Cabe syariah ini juga sama seperti cabe-cabean pada umumnya, jika seorang cowok sudah menjadikan dia pacar, maka dengan mudah dia akan bisa melakukan apapun sesuai keinginan cowok tersebut. Para cabe syariah ini biasanya menutupi dirinya dengan kerudung hanya untuk mendapatkan imej baik saja dalam masyarakat atau sebenarnya mereka cabe-cabean biasa, namun mereka masuk kedalam institusi yang mewajibkan mereka menggunkan kerudung. Alhasil walaupun menggunakan kerudung namun pola tingkah laku mereka tidak sama dengan yang mereka tampakkan.

Memang sulit membedakan mana yang benar-benar orang berhijab dalam hati dan yang hanya berhijab dari tampak fisiknya saja. Walaupun sebenarnya berhijab itu baik karena agama Islam juga menganjurkannya, namun bukankah lebih baik jika kamu telah menutup dirimu dengan kerudung maka sebaiknya kamu juga menjaga sikapmu sesuai dengan penampilanmu. Dalam hal ini bukan berarti menganjurkan untuk menutup diri dengan lingkungan, hanya saja menjaga diri dari stigma yang tidak sesuai. Jadi dengan begitu tidak ada lagi yang disalahkan, baik itu Agamanya atupun dirimu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun