Kompetisi basket tertinggi di Indonesia, Indonesian Basketball League Pertalite musim 2017-2018 telah menemukan sang juaranya yaitu Satria Muda  Pertamina Jakarta. Indonesia Basketball Leauge (IBL) atau Liga Bola Basket Indonesia merupakan ajang bola basket paling terkenal dan paling tinggi di Indonesia. Liga Bola Basket Indonesia adalah ajang yang selalu di tunggu-tunggu oleh para pecinta bola basket tanah air. Kompetisi bola basket tertinggi di Indonesia ini dilangsungkan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Malang, Semarang, Bandung, Solo, Surabaya, Yogjakarta, Cirebon, Batam dan Jakarta. Kota-kota besar tersebut merupakan saksi akan  berlangsungnya dan ketatnya persaingan bola basket di IBL.
Gor Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta merupakan gor yang menjadi saksi nyata kemenangan Satria Muda atas rivalnya pada saat season yaitu Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta. Dalam babak season Pelita Jaya adalah pemuncak klasemen IBL 2017-2018, yang selalu ditempel ketat oleh Satria Muda Pertamina Jakarta dan diikuti Stapac Jakarta di peringkat ketiga.
Kemenangan Satria Muda tidaklah mudah, terlihat dari pada babak season Satria Muda tidak pernah menang dari Pelita Jaya sehingga tim dengan coach Youbel Sondakh ini harus memutar otak dan berusaha keras demi menjadi pemenang IBL Pertalite 2017-2018. Kemenangan perdana mereka di IBL Pertalite 2017-2018 atas Pelita Jaya hanya ada pada game pertama final IBL 2017-2018, dimana Satria Muda menang dengan skor 73-63 dan Jamarr Johnson menjadi player of the match dengan memperoleh double-double 15 point dan 17 rebound. Di sisi lain pemain luar dari Pelita Jaya, Wayne Bradford dan C.J Giles juga bermain sangat apik dan menyulitkan Satria Muda dengan perpaduan 42 point dan 26 rebound.
Pada game kedua Pelita Jaya mengambil kemenangan dengan skor akhir 94-78. Pelita Jaya mengamuk dan memberi awal yang baik dalam game kedua dengan 17-0 pada saat game berlangsung 4 menit dikuarter awal. Wayne Bradford dan C.J Giles kembali menjadi pemain yang menyulitkan Satria Muda, Wayne Bradford berhasil menoreh double-double dengan 26 point, 13 assist dan 9 rebound didukung oleh C.J Giles dengan 18 points, 8 rebound dan 5 block. Di sisi Satria Muda Dior Lowhorn bermain apik dengan 33 points.
Di game pamungkas yaitu game ketiga Satria Muda berhasil mendominasi permainan dari awal. Mereka selalu menjaga jarak point mereka dengan Pelita Jaya. Satria Muda mengalahkan Pelita Jaya dengan skor akhir 69-64, Jamarr Johnson dan Dior Lowhorn kembali menunjukan permainan apiknya dan membawa Satria Muda menang dengan perpaduan 41 point. Di sisi lain kembali duo pemain luar Pelita Jaya menjadi pemain yang menyulitkan Satria Muda, Wayne Bradford berhasil menoreh 26 point sementara C.J Giles berhasil menoreh 18 point dan 21 rebound.
Kemenangan Satria Muda di final IBL Pertalite 2017-2018 merupakan kemenangan kesembilan Satria Muda dalam kompetisi tertinggi bola basket Indonesia dan berhasil membalas dendam saat mereka dikalahkan di final IBL 2016-2017 oleh Pelita Jaya.
Sumber informasi : iblindonesia.com