Mohon tunggu...
Yuster Lawolo
Yuster Lawolo Mohon Tunggu... Mahasiswa

Coretan awal menuju hasil sempurna

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengendalian Diri Membuat Karakter Bertahan: Apakah Benar?

10 Juli 2025   11:52 Diperbarui: 10 Juli 2025   11:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input: Gambar bersama teman-teman seperjuangan (Sumber: Dokpri/Yuster Lawolo)


Di dalam kehidupan ini kita diperhadapkan akan banyak hal yang merusak kebiasaan baik seseorang. Di lingkungan, komunikasi, pertemanan atau persahabatan seringkali kita gagal untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak membangun.

Faktanya dalam situasi saat ini, banyak generasi Z juga masyarakat yang memiliki potensi dan kualitas yang bisa membuat diri berkembang tetapi tidak mampu memanfaatkannya di hal yang positif. Mereka cenderung terpengaruh dan mengikuti tindakan orang sekitarnya supaya diterima, di anggap, dan di hargai. 

Hal ini tentunya semakin memperburuk karakter generasi melalui pengaruh lingkungan dan komunitas yang buruk membuat karakter seseorang rusak jika tidak mampu mengendalikan diri. Pengendalian diri bukanlah hal mudah dalam mempertahankan karakter tentunya harus berjuang, berani tampil beda dari yang lain, berani menjalani kesendirian dan kesepian.

Orang-orang yang memilih mengendalikan diri, memilih lingkungan dan komunitas pasti dijauhi banyak orang, di rendahkan dan di pinggirkan.

Namun melalui pengendalian diri seseorang mampu mempertahankan kebiasaan baik, karakter baik, sehingga berdampak positif bagi banyak orang. Mungkin tidak memiliki banyak teman tetapi ini menjadi awal untuk menjadi pribadi yang jarang ditemui dan diinginkan banyak orang. 

Oleh karena itu, pengendalian diri inilah yang harus diterapkan orang-orang yang ingin mempertahankan karakternya. Tetapi selain pengendalian diri, seseorang juga harus menguasai diri bukan dikuasai oleh lingkungan, keadaan, dan orang sekitar.

Dengan demikian, seseorang tidak akan goyah dalam pengaruh negatif di sekitarnya jika mampu menerapkan pengendalian diri juga penguasaan diri. Tidak mudah tapi bisa, tanamkan nilai-nilai dan cara berpikir yang positif dalam diri untuk menjadi dasar untuk memiliki karakter baik dalam menjalankan kehidupan, kewajiban, tanggung jawab, dan kebiasaan yang membuat diri bertumbuh.

Sebab kita tidak bisa memaksa orang lain memiliki karakter seperti karakter kita dan tidak bisa kita menekan seseorang yang memiliki cara hidup yang negatif, tetapi semua bisa kita kendalikan, kita jauhi, dan kita pikirkan dengan baik.

Kesimpulannya, pengendalian diri adalah cara untuk mempertahankan karakter yang baik serta menolak pengaruh negatif dimanapun kita berada. Karakter yang terbentuk bisa bertahan jika seseorang mampu memilah mana yang baik dan salah, memilih lingkungan dan komunitas, menguasai diri serta keadaan sekitarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun