Mohon tunggu...
Yusta Melvin Charollin
Yusta Melvin Charollin Mohon Tunggu... Insitut Shanti Bhuana

saya seorang mahasiswi berusia 20 tahun, saya suka mendesain, dan saya juga seorang freelancer

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Pemrograman Konvensonal VS AI, Menciptakan Dua Jalan Yang Berbeda Dalam Menciptakan Suatu Solusi Digital

25 September 2025   23:17 Diperbarui: 25 September 2025   23:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia teknologi perkembangan teknologi informasi pada saat ini semakin berkembang dan membawa perubahan yang sangat besar dalam membantu manusia untuk dapat memecahkan suatu masalah. Salah satunya bidang yang berkembang pesat adalah Artificial Intelligence (AI). Dengan adanya kehadiran AI membuat komputer tidak hanya bisa menjalankan instruksi secara langsung, tetapi juga mampu untuk belajar dari pengalaman dan data.

Namun sebelum AI ini dikenal luas, pemrograman konvensional sudah lebih dulu dikenali menjadi sebuah dasar dalam pengembangan sistem komputer. Pemrograman konvensional juga berfokus pada penulisan logika dan aturan yang jelas oleh programmer, sementara AI memungkinkan komputer menemukan pola dan mengambil keputusan sendiri. Namun keduanya ini sama-sama memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan masalah menggunakan komputer, namun saja cara kerja dan prinsip dasarnya saja yang berbeda.

Untuk menggali sebuah informasi lebih lanjut, ayoo kita kupas apa saja perbandingan dari kedua pemrograman ini tersebut, mari kita simak lebih lanjut.

Pemrograman konvensional adalah suatu metode klasik dalam pembuatan perangkat lunak. Dan pada pendekatan ini pula programmer dapat menuliskan aturan, logika, serta langkah-langkah secara jelas dan terperinci agar komputer dapat menjalankan tugas tertentu. Komputer hanya akan bekerja sesuai instruksi yang diberikan, tanpa kemampuan untuk beradaptasi atau belajar dari pengalaman. 

Contohnya :

  • Sistem kasir yang hanya dapat menghitung total belanja berdasarkan harga barang dan jumlahnya saja.
  • Aplikasi kalkulator yang hanya bisa melakukan operasi sesuai rumus matematika yang sudah diprogramkan

Program yang telah dirancang tersebut berdasarkan logika dan aturan yang jelas, serta output yang sudah ditentukan sepenuhnya oleh input dan instruksi dari programmer yang tidak bisa berubah sendiri.

  • Pemrograman Artificial Intelligence

Pemrograman ini berbeda dengan pemrograman konvensional yang di mana pemrograman AI membuat suatu sistem yang dapat mampu belajar dari data, beradaptasi, dan mengambil keputusan sendiri tanpa perlu semua aturan dituliskan secara manual. Programmer lebih banyak mendesain model dan algoritma pembelajaran dibanding menuliskan semua aturan secara eksplisit.

Contohnya :

  • Sistem rekomendasi YouTube yang mempelajari kebiasaan pengguna untuk dapat menyarankan video.
  • Sebuah aplikasi kamera dengan menggunakkan fitur pengenalan wajah.
  • Chatbot yang mampu merespons pertanyaan pengguna dengan bahasa yang alami.

Program ini dirancang mampu belajar dari data (maching learning, deep learning), yang bisa membuat suatu prediksi atau keputusan meski kondisi baru tidak sama persis degan aturan yang lama, dan hasilnya pun lebih fleksibel namun terkadang tidak 100% bisa diprediksi.

Dari kedua pemrograman ini memiliki masing-masing perbandingan utama didalamnya terutama dibidang aspek seperti cara kerjanya konvensional yang dimana aturan dituliskan secara eksplisit oleh programmer sedangkan AI sistem belajar dari data, fleksibilitas dalam konvensional hanya dapat sesuai dengan instruksi saja sedangkan Ai  bisa beradaptasi, ketergantungan data dalam konvensional tidak bergantung pada data contohnya pada aplikasi kasir, dan kalkulator,  namun AI sangatlah bergantung pada data contohnya pengenalan wajah, dan dari segi hasil pula konvesional ini konsisten sesuai aturan sedangkan AI bisa dapat bervariasi tergantung data dan modelnya.

Dari kedua pemrograman tersebut  konvensional dan AI masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya pada bidangnya. Konvensional cocok untuk masalah dengan aturan yang jelas dan tidak berubah-ubah. Sementara itu, AI lebih unggul ketika berhadapan dengan masalah kompleks, dinamis, dan membutuhkan kemampuan belajar dari pengalaman. Kedua pendekatan ini tidak saling menggantikan, melainkan bisa saling melengkapi untuk menciptakan sistem yang lebih cerdas dan bermanfaat bagi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun