Mohon tunggu...
Yusnia Anggrenena
Yusnia Anggrenena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lestarikan Warisan Kuliner "Petis Kupang" oleh KKM - DR Mahasiswa UIN Malang di Desa Balonggabus bersama UMKM Petis Sidoarjo

27 Januari 2022   00:41 Diperbarui: 28 Januari 2022   22:52 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKM-DR UIN Malang tingkatkan UMKM di Masa Pandemi dengan melestarikan warisan kuliner.

Minggu, 23 Januari 2022 - Bertempat di Desa Balonggabus. KKM-DR yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari UIN Malang berupaya untuk tetap melestarikan warisan budaya, salah satunya warisan kuliner kabupaten yang pernah menyabet gelar "Adipura" oleh pemerintah yaitu Kabupaten Sidoarjo berupa "Petis Kupang" yang bekerjasama dengan para pengusaha UMKM di daerah Desa Balonggabus yang bertujuan untuk mengenalkan serta meningkatkan nilai branding petis kupang di kalangan masyarakat hingga generasi millenial. 

Dokpri
Dokpri

Hal ini dilakukan dikarenakan adanya dampak yang telah dirasakan oleh para pengusaha UMKM mengeluh bahwasanya adanya pandemi COVID-19 ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap usaha mereka. Selain itu, kini petis kupang kurang diminati oleh masyarakat bahkan kerap dilupakan keberadaannya. Oleh sebab itu, KKM-DR UIN Malang menyelenggarakan kegiatan Promosi dan re-upgrading kuliner "Petis Kupang"  tersebut agar masyarakat tidak melupakan warisan kuliner daerah mereka.

Hal pertama yang dilakukan yaitu survei ke tempat produksi petis ke salah satu UMKM yang ada di desa Balonggabus yaitu petis Bu Asmaul dan melihat secara langsung proses produksi hingga ke proses pengemasan. Kemudian, mahasiswa UIN Malang berinisiatif untuk mengubah bentuk kemasan dan memasarkannya dalam bentuk pemasaran digital dan juga pemasaran secara langsung/direct selling di Alun-Alun Kota Sidoarjo "Jayandaru" yang bertepatan dengan Hari Jadi Kota Sidoarjo Ke-162 nanti. 

Dokpri
Dokpri

Dan upaya tersebut terbayarkan dengan terjual habis stock produksi petis kupang yang telah dipasarkan. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa petis kupang tetap memiliki tempat di hati penggemarnya. Menurut survei, Petis Kupang jarang diminati masyarakat karena Tidak bisa bertahan lama, Tidak tahu cara pengolahan dalam bentuk jadinya, Memicu alergi, dan juga tidak tahu tempat untuk membelinya/langka. Oleh karena itu, solusinya yaitu lebih gencar dalam hal promosi dan juga aspek pemasaran sangat di perhatikan supaya dapat menjangkau semua masyarakat.

Adanya partisipasi dan bantuan arahan antara mahasiswa UIN dan perangkat desa balonggabus, dalam membantu memberikan informasi mengenai UMKM yang ada dan arahannya membuat kegiatan re-upgrading UMKM berjalan lancar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun