Mohon tunggu...
Yusmainih
Yusmainih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"The Power of Pray"

30 Juni 2018   23:21 Diperbarui: 1 Juli 2018   00:07 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Doa adalah permohonan hambanya kepada Sang Pencipta, dimana doa bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Doa adalah sumber kekuatan orang muslim karena dengan doa segala sesuatu yang tidak dapat terjadi bisa terjadi jika Allah menghendakinya. 

Allah telah menetapkan rezeki,ajal dan jodoh tetapi hal itu bisa berubah dengan kekuatan sebuah doa. Kunci dari terkabulnya doa adalah keyakinan oleh sebab itu kita harus yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa hambanya yang bersungguh-sungguh. Tidak ada doa yang ditolak disisi Allah jika apa yang kita inginkan belum Allah kabulkan berarti itu bukan yang terbaik untuk kita. Bukankah Allah lebih tau mana yang terbaik untuk hambanya, apa yang menurut kita baik belum tentu itu yang terbaik bagi Allah untuk kita.

Sejarah membuktikan bahwa Allah senantiasa mengabulkan doa hambanya yang beriman dan taat terhadap perintahnya. Kisah Nabi Ayyub yang sembuh dari penyakit kulit itu karena kekuatan doa dan kisah Nabi Ibrahim yang selamat dari kobaran api itu juga karena kekuatan sebuah doa. Mereka yakin dan percaya bahwa yang dapat menolong mereka hanya Allah oleh sebab itu hanya senjata paling ampuh yang mereka gunakan pada saat itu yaitu berdoa kepada Allah memohon hanya kepada Allah SWT.

Jangan pernah lelah untuk berdoa karena doa adalah senjata ampuh yang paling dahsyat yang dimiliki oleh kaum muslimin dan tetaplah berprasangka baik terhadap Allah sesuai firman Allah dalam sebuah Hadits Qudsi "aku sesuai prasangkaan hambaku kepadaku" (HR. Ahmad) oleh sebab itu jika Allah belum mengabulkan doa kita kemungkinan itu karena kurang bersungguh-sungguh dalam meminta. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun