Mohon tunggu...
Inovasi

Pentingnya Pendidikan Kesehatan untuk Perilaku yang Lebih Baik

2 Desember 2017   18:49 Diperbarui: 2 Desember 2017   19:25 2397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para profesional kini melihat begitu pentingnya membangun strategi yang efektif untuk mengembangkan perilaku kesehatan dan melihat peran mereka pada intervensi tertentu saat bekerja. Sekarang kita menyadari bahwa intervensi di berbagai tingkat seringkali diperlukan untuk memulai dan mempertahankan perubahan perilaku secara efektif. Seorang profesional menggunakan pendidikan dan untuk perubahan perilaku menggunakan intuisi, pengalaman dan pengetahuan mereka tentang literatur adanya pengharapan pada profesional bertindak atas dasar bukti.

Para pakar bidang pendidikan kesehatan selama empat puluh tahun terakhir ini berulang kali menekankan pentingnya faktor politik, ekonomi dan sosial sebagai penentu kesehatan. Salah seorang pakar pendidikan memberikan sebuah gagasan bahwa "Pendidikan kesehatan membutuhkan pertimbangan dan pengetahuan yang cermat dari pengetahuan, sikap, sasaran, persepsi, status sosial, struktur kekuasaan, tradisi budaya, dan aspek-aspek publik lainnya yang harus ditangani" (Mayhew Derryberry, 1960). 

Kemudian gagasan tersebut ditegaskan oleh William Griffiths (1972) yang mengatakan bahwa "pendidikan kesehatan tidak hanya berkaitan dengna individu dan keluarga mereka, tetapi juga dengan institusi dan kondisi sosial yang menghalangi atau memfasilitasi individu untuk mencapat kesehatan optimal". Pandangan mengenai pendidikan kesehatan sebagai instrumen perubahan sosial telah diperbarui dengan adanya kebijakan, advokasi, dan perubahan organisasi yang telah diadopsi sebagai kegiatan utama pendidikan kesehatan masyarakat dan kesehatan.

Menurut Smedley dan Syme (2000) menjelaskan bahwa para ahli secara eksplisit merekomendasikan bahwa intervensi terhadap faktor sosial dan perilaku yang terkait dengan kesehatan harus menghubungkan berbagai tingkat pengaruh, termasuk tingkat individu, interpersonal, kelembagaan, komunitas dan kebijakan. Sehingga dengan adanya konteks tersebut, definisi pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan dapat dikenali dan dibahas sebagai tumpang tindih dan saling terkait.

Ada beberapa definisi mengenai pendidikan kesehatan menurut para ahli, diantaranya menurut Griffiths (1972) mengatakan bahwa "pendidikan kesehatan berupaya untuk menutup kesenjangan antara apa yang diketahui tentang praktik kesehatan optimal dan apa yang sebenarnya dipraktikan." menurut Simonds (1976) mengatakan bahwa "pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan perubahan perilaku pada individu, kelompok dan populasi yang lebih besar dari perilaku yang dianggap merugikan kesehatan, terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan masa kini dan masa depan."

Pada tahun 1980 muncul definisi selanjutnya yang menekankan pada perubahan informasi yang sukarela dan terinformasi yaitu bahwa pendidikan kesehatan didefinisikan Green, dkk (1980) sebagai kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk memfasilitasi adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Kemudian dari Satuan Tugas Nasional dalam Persiapan dan Praktik Pendidikan Kesehatan (1985) mendefinisikan sebagai proses membantu individu, bertindak secara terpisah atau kolektif, untuk mengambil keputusan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadi mereka dan masalah orang lain.

Pendidikan kesehatan diinformasikan kepada masyarakat luas dengan harapan merubah perilaku kesehatan masyarakat yang lebih baik bagi kesehatan mereka sendiri. Dalam arti luas, perilaku kesehatan mengacu pada suatu tindakan individu, kelompok maupun organisasi, serta faktor penentu, berkorelasi serta konsekuensinya. 

Termasuk juga perubahan sosial, pengembangan dan implementasi kebijakan, peningkatan keterampilan mengatasi dan peningkatan kualitas hidup (Parkerson dkk, 1993). Definisi tersebut berhubungan atau serupa dengan definisi perilaku kesehatan yang telah dikemukakan oleh Gochman yaitu mencakup tidak hanya tindakan nyata yang dapat diamati, tetapi juga peristiwa mental dan perasaan yang dapat dilaporkan dan diukur. 

Gochman (1982, 1997) mendefinisikan perilaku kesehatan sebagai atribut pribadi seperti keyakinan, harapan, motif, nilai, persepsi dan elemen kognitif lainnya, serta karakteristik kepribadian, termasuk keadaan dan sifat afektif dan emosional dan pola perilaku, tindakan dan kebiasaan yang jelas berhubungan dengan perawatan kesehatan, pemulihan kesehatan dan perbaikan kesehatan.

Definisi yang diutarakan oleh Gochman konsisten dan mencakup definisi kateogri yang lebih spesifik mengenai perilaku kesehatan yang telah diajukan oleh Kasl dan Cobb dalam artikel mereka Mani (1966a, 1966b). Kasl dan Cobb mendefinisikan tiga kategori perilaku kesehatan diantaranya:

1. Perilaku preventif kesehatan, setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu yang percaya pada dirinya sendiri menjadi sehat, untuk tujuan mencegah atau mendeteksi penyakit dalam keadaan tidak bergejala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun