Tiga pekan lalu Antonio Conte secara resmi diumumkan sebagai pelatih baru Inter Milan menggantikan Luciano Spaletti. Rasa optimisme tinggi pun datang dari para Interisti (julukan fans Inter) kepada Conte, mereka berharap Inter Milan bisa memutus dahaga gelar di Serie A yang dalam delapan musim terakhir dikuasai Juventus.
Sebelum diumumkan secara resmi, isu bakal merapatnya Antonio Conte sebagai pelatih di Inter Milan sempat membuat kapten Juventus Giorgio Chiellini geram, dia tak berharap Conte bakal melatih di klub yang merupakan musuh bebuyutan Si Nyonya Tua itu, para Juventini (julukan fans Juventus) pun meminta pihak klub untuk mengahapus nama Conte dalam sejarah kesuksesan Juventus. Wajar saja bersama dengan Juventus Contemempersembahkan 3 gelar serie A bagi Si Nyonya Tua.
Tapi Conte bukanlah pelatih pertama yang "berkhianat" dan menjadi pelatih klub rival. Setidaknya ada tiga pelatih sebelum Conte yang melakukan itu mereka adalah Giovanni Trapattoni, Marcello Lippi dan Claudio Ranieri, tapi nama terakhir tidak akan jadi poin dari tulisan ini.
Giovanni Trapattoni menjadi pelatih Juventus selama sepuluh musim sejak musim 1976-1986, dalam sepuluh musim itu Juventus menjadi penguasa Italia, bukan cuma di Italia di kompetisi eropa Mr. Trapp dua kali membawa Juventus menembus final dimana satu diantaranya menjadi juara tepatnya di musim 1984-1985.Â
Sukses bersama Juventus membuat Inter Milan menggaetnya menjadi pelatih, sayangnya dia gagal mengulang prestasi di klub sebelumnya, selama lima musim dari 1986-1991 bersama Inter, Mr. Trapp hanya mempersembahkan satu gelar liga Italia dan satu gelar Piala UEFA.
Begitupun dengan Marcello Lippi, saat menukangi Juventus selama lima musim dari 1994-1999, Lippi sukses mempersembahkan tiga trofi scudetto dan satu gelar Liga Champions. Bahkan Juventus dibawanya menembus final ajang tersebut tiga musim secara beruntun.Â
Tapi saat menjadi pelatih Inter, Lippi dianggap gagal dimana dia hanya bisa bertahan di Appiano Gentile selama semusim dan tak memberikan gelar apapun padahal pada saat itu Inter berisikan pemain pemain kelas dunia semisal Roberto Baggio, Ronaldo dan Youri Djorkaeff.
FORMASI TIGA BEK
Selain ketidak beruntungan Inter saat menggaet mantan pelatih klub rival, Inter juga dibayangi ketidak cocokan dengan pelatih yang menerapkan formasi dengan tiga pemain bertahan. Dan seperti diketahui bahwa Conte adalah salah satu pelatih yang menerapkan formasi tersebut.
Ada beberapa pelatih yang pernah membesut Inter Milan yang merupakan pelatih pelatih yang menerapkan formasi yang hampir sama dengan Conte dan gagal bersama Si Biru Hitam.
Nama Alberto Zaccheroni menjadi orang pertama yang memulainya, di musim 2003-2004 menggantikan Hector Cuper yang dipecat di awal musim, Zacch hanya mampu membuat Inter finish di urutan keempat serie A, dan di ajang Liga Champions Inter bahkan gagal lolos dari babak grup.