Semua berawal dari kesombongan, overconfident tea,merasa banyak seponsor dan  menjadi tim beunghar "bru di juru bro di panto ngalayah di tengah lapang"akhirnya antiklimaks, merosot dan amat mengecewakan, sangat berlawanan dengan kehebatan  yang telah dicapai sebelumnya. PERSIB terlalu besar kepala dengan materi pemain yang bagus, terlena dengan sanjungan "tim calon Juara" diawal musim, akhirnya terpuruk dan terjerembab di papan bawah, untuk PERSIB jelas memalukan, untuk Bobotoh sangat mengecewakan.
Apalagi yang kurang sib (PERSIB), materi pemain jempol kabeh euweuh cingiran, materi (dana, sponsor) OKE!, dukungan Bobotoh LUARBIASA!, totalitas pisanngabelaan pasea jeung pamajikan, putus jeung kabogoh, absen gawe hayang lalajo PERSIB, Ceuk Paribasana hujan... huhujanan, panas... papanasan,dan semuanya seolah sia-sia. Dengan sangat menyesal semua orang menganggap PERSIB terlalu angkuh dan asyik sendiri dengan pujian semu media.
Pantaskah bobotoh kecewa?, pantas sekali... karena kinerja tim PERSIB secara keseluruhan, buruk. Pantaskah bobotoh marah.... dengan segudang nama beken di line up... pantas!, karena bobotoh ingin kemenangan kalau bisa menjadi juara kembali di musim ini, tapi kalaupun itu sulit setidaknya kekalahan yang pantas, kekalah dengan kepala tegak tidak terseok-seok dan dipermalukan tim-tim yang secara kualitas berada di bawah PERSIB, yang tidak pantas adalah rasa kecewa berlebihan yang berujung anarkis.
LIGA GOJEK TRAVELOKA sudah berakhir, secara keseluruhan perlu ada evaluasi, banyak kejanggalan, banyak kekurangan, dan banyak juga yang merasa dirugikan termasuk di dalamnya adalah Tim PERSIB. Jujur saja, terlepas dari buruknya performa PERSIB di musim ini.
Kita tunggu musim depan apakah akan ada perubahan, terutama dari segi manajemen sib...
Anonimiyus 11/13/2017