Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Ledakan Bonus Demografi Tak Terdengar Sebuah Warning Bagi Negeri ini

20 September 2016   13:48 Diperbarui: 21 September 2016   14:10 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menyiapkan nya sejak dalam kandungan adalah tanggungjawab kita dan negara memfasilitasinya"][/caption]

"Berapa jumlah anaknya?" 

"Baru dua".Jawabku. "kalau lo sudah berapa?"

"Baru empat Bro".Jawabnya bangga.

"Busyet banyak juga ya?" . Batinku.

Banyak anak banyak rezeki, pandangan orang Indonesia di masa lalu saat ini ternyata masih dipakai oleh beberapa temanku, termasuk di keluarga besar kami. Lahir dari anak kesembilan dari sepuluh bersaudara pasti banyak orang tercengang, namun ada juga yang lebih banyak dari keluarga saya ini. Ada yang 13,15 dan jumlah lainnya. Takutkah mereka akan beban hidup di masa depan? Bahagiakah mereka saat ini?

Tentu saja selain peran mereka ada  ada pandangan bahwa Tuhan telah mengatur rezeki setiap orang dan berbeda satu sama lainnya. Barang siapa berusaha dia pasti dapat. Itulah barangkali kenapa orang tua terdahulu memegang teguh prinsip ini. Ada yang berprofesi sebagai tukang reparasi jam, ada supir,ada tukang becak atau ada buruh kasar yang memiliki banyak anak. Mereka yang meyakini dengan bekerja keras dan doa hidup mereka akan tentram nyaman dan anak anak mereka sukses di masa depan akan didengar oleh seluruh penduduk langit dan bumi dan mengaminkan doanya tersebut.Oleh karena itu bermunculannya pengusaha muda,pejabat pemerintahan pedagang sukses dan lain sebagainya yang memilki riwayat hidup dari masyarakat marjinal yang secara logika untuk makan saja susah apalagi untuk biaya sekolah dan lain sebagainya adalah bukti bahwa takdir bisa saja memihak kita dan Anda.

Selain peran anak anak tersebut tentu ada juga  peran dari orang tua baik ayah dan ibu mereka yang membanting tulang dan berdoa tanpa lelah. Seperti halnya yang akan terjadi pada tahun 2020 s.d. tahun 2030 nanti.

ADA APA DENGAN TAHUN 2020 s.d 2030 KOK BARU TERDENGAR?

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan potensi kedaulatan,potensi wilayah dan potensi penduduk yang luar biasa. Coba kita ambil contoh potensi penduduk yang ada di negeri ini. Negeri kita terdiri dari 34 Provinsi tersebar dari Sabang sampai Merauke, terdiri dari ratusan  kabupaten/kota . Sementara daerah terpadat masih di puncaki oleh Pulau Jawa dan yang terjarang ada di Pulau Kalimantan,Sulawesi. 

Saya ambil contoh Tahun 2000, sensus penduduk Indonesia 2000 dilakukan pada tanggal 30 Juni 2000 dan berdasarkan hasil sensus jumlah penduduk sebanyak 203.000.000 orang, revisi dari perkiraan awal penduduk sejumlah 206.264.595 orang. (Wikipedia) . Potensi jumlah penduduk selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat namun salah satu ciri penduduk Indonesia adalah kepadatan antar pulau yang tidak merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun