Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bahagia Punya KPR Rumah dari Bank Syariah? [Aku Cinta Keuangan Syariah]

11 Maret 2016   11:02 Diperbarui: 11 Maret 2016   11:23 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="suasana nangkring bareng OJK dan Bank Muamalat foto Koleksi Pribadi"][/caption]Setelah mendengar Kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah ternyata  telah diresmikan oleh Presiden RI Jokowi Tanggal  14 Juni 2015 di acara Nangkring Kompasiana bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Perbankan Syariah. Bank Muamalat di jakarta (5/3/2016) dengan pembicara:

1. Setiawan Budi Utomo, Deputi Direktur Pengembangan Produk dan Edukasi Perbankan Syariah OJK, "Aku Cinta Keuangan Syariah"

2. Purnomo B Soetadi, Pejabat Eksekutif Consumer Retail Banking Bank Muamalat, "Perbankan Syariah di Era Digital Banking"

3. ISJET @iskandarjet, Asisten Manager Kompasiana, "Menulis Kreatif di Blog"

Sesungguhnya saya pribadi merasa bangga karena hingga kini masih menjadi bagian dari perbankan syariah dengan menjadi nasabahnya. karena Perbankan syariah dibuat untuk kebaikan manusia dalam berekonomi.  Bapak Purnomo  dari BankMuamalat mengingatkan, kehalalan dalam urusan keuangan akan sehatkan jiwa-raga  . selain itu Perbankan syariah dalam hal ini Bank Muamalat Syariah sudah bisa bertansaksi KPR, pembayaran dan transaksi perbankan lainnya. 

Dalam acara itu memori saya terpampang  teringat  di  akhir Tahun 2012 , menjelang sore   tepat saat  kehamilan istri tercinta   mulai membesar , Kami  di anugrahkan kado terindah  berkah  dari doa panjang setiap harinya  selama menikah yaitu sebuah rumah  impian  yang  menjadi istana bagi saya dan istri serta kedua anak kami kelak.  Saat itu  Perjalanan kami menuju kantor Meda  sang empunya rumah  di bilangan Meruya Jakarta Barat sungguh sangat berat. Guyuran hujan lebat dan hanya berbekal panduan dari pemilik rumah, kamipun berangkat naik bus dan dilanjutkan dengan  angkot  hingga sampailah kami ke tempat sang empunya rumah berkantor.

Sesampainya di sana, kagetlah kami, ternyata Meda ini asli  keturunan yang berasal dari Medan dan berbeda agama dengan kami yang muslim. Terpananya  adalah ketika kami akan memberi kan Down Payment   tanda jadi sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) sebagai artian  kami serius untuk membeli rumahnya dan memberi kabar bahwa kami akan menggunakan jasa perbankan syariah dalam pembiayaannya nanti.

Kami lalu berbincang sebentar, di temani atasan Meda yang menemaninya  dan uniknya  nama Boss nya sama persis dengan nama  calon anak kami yang dikandung istri. Apakah ini suatu kebetulan, Wallahu Alam. Yang jelas obrolan kami sontak menjadi akrab.Tidak ada tendensius terhadap kami dan istri yang berhijab. Apalagi ketika kami tawarkan pembiayaan rumah sebagian cash dan sebagian lagi oleh Bank. Mungkin sang empunya rumah  dan atasannya kaget juga  ketika kami berencana menggunakan jasa perbankan syariah bukan yang konvensional. “Kenapa Bank  Syariah”? Tanya nya.

Kami menjawab sesuai dengan apa yang kami tahu tentang perbankan syariah.

1.       Prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan bank konvensional, ini sudah kami survey ke berbagai bank konvensional sebelumnya;

2.       Perbankan Syariah kini tidak lagi di dominasi oleh nasabah beragama Islam, namun sudah beragam sama seperti halnya ketika Bank Syariah ada di Bali, maka nasabahnyapun ada yang beragama selain islam. Begitu juga di daerah daerah lainnya;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun