Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hobi Koleksi Barang yang Membahagiakan

5 Mei 2021   20:06 Diperbarui: 5 Mei 2021   20:13 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi sesuatu yang bisa membahagian itu luar biasa, Dokpri

Memiliki benda yang sangat disukai dan berjumlah banyak tentu membuat seseorang akan merasa bangga. Bisa dikatakan perilaku ini disebut dengan kolektor. Bukan hanya mengoleksi benda -- benda antik tapi lebih luas lagi mengumpulkan benda -- benda yang dianggap memiliki nilai histori sendiri.
Saya masih ingat ada teman yang mengoleksi beragam pernak  pernik  tokoh kartun Mickey Mouse ( Mickey si tikus)  dari tas, buku, pulpen, pinsil dan benda- benda yang dia miliki semua bermotif sama, ya si mickey tadi.
Saya sendiri juga mengoleksi beberapa benda , boleh dikatakan tidak fanatik tapi senang saja mengumpulkan benda -- benda yang bisa bernilai tinggi ke depannya.

1.Duit /uang  kuno

Contoh uang koin yang saya koleksi, Dokpri
Contoh uang koin yang saya koleksi, Dokpri

Saya mengoleksi uang  kuno sejak sekolah dahulu  . Dari uang  koin jaman Hindia Belanda, uang  perak, uang 1 rupiah, 21/2 rupiah hingga uang dari negara tetangga Malaysia, Brazil, Korea , Dolar Amerika.  Saya senang saja mengumpulkannya . Ketika hati merasa senang maka ada kebahagiaan di situ.

3. Profile Presiden Indonesia

Boneka Kayu Presiden RI dari Rusia, Dokpri
Boneka Kayu Presiden RI dari Rusia, Dokpri
Saya mengoleksi profile presiden RI , bagi saya mereka adalah para pahlawan yang satu dari sekian ratus jiwa penduduk Indonesia berkesempatan memimpin republik ini. Jasa mere sangat besar dan merupakan orang - orang terpilih yang digariskan Tuhan untuk memimpin bangsa. Salah satu koleksi yang paling saya suka adalah boneka kayu yang didapatkan dari rusia. Boneka ini berisi patung presiden Jokowi,SB, Megawati, Soeharto hingga pak Habibie.

2. Buku Sukarno


Buku DBR yang kini berjumlah 3 buku Tahun 63 dan 64 , Dokpri
Buku DBR yang kini berjumlah 3 buku Tahun 63 dan 64 , Dokpri
Sebagai alumni FISIP di salah satu  Universitas Negeri, maka sangat wajar bila memiliki buku- buku politik. Tapi jangan salah, dari sekian banyak orang hanya segelintir saja yang memiliki buku -- buku berkualitas. Siapa yang pernah membaca buku serat centini ,  konon buku ini dilelang sampai 5 miliar rupiah . Pemiliknya orang Aceh dan kini beliau sudah berpulang. Buku ini sangat langka , dan diantaranya tersimpa di salah satu museum di Belanda. Saya bersyukur pernah memegang dan diberikan kesempatan membacanya. Saya melihat ada aura kebahagiaan di wajah pemiliknya saat itu. Wajah gembiranya sama seperti saya  yang juga megoleksi beberapa buku asli karangan Presiden pertama Republik Indonesia Bapak Proklamator Ir. Sukarno.Buku yang saya koleksi salah satunya berjudul Di Bawah Bendera Revolusi Cetakan Tahun 1963, 1964. Kalau dikonversi Tahun 2021 ini, maka usia bukunya sudah mencapai usia 58 tahun. 42 tahun lagi akan genap berumur 100 tahun. Saat itu kemungkinan anak -- anak saya yang mewarisi buku  yang berusia satu abad ini.

Buku di Bawah Bendera Revolusi ini memuat pemikiran Sukarno sebagai penulis sejati. Karya -- karyanya sejak muda memang bernas. Hasil karyanya bahkan melebihi batas kemampuan orang biasa. Muatan  tulisannya sarat makna. Ketika membacanya memang haru sedikit mengerutkan kening , karena menggunakan ejaan lama.

Gemar mengoleksi uang  atau buku bisa dilakukan oleh siapa saja dan ini bisa disebut dengan hobi. Kegemaran yang kalau akan ditekuni bisa berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Saya sendiri memiliki  koleksi  3 buah buku, sempat ditawar oleh seorang anggota dewan dan lainnya, namun saya tidak berniat menjualnya.
Sebagai catatan pada Tahun 2001 di saat anak biologis Sukarno yaitu Ibu Megawati Sukarno Putri menjadi Presiden menggantikan Gus Dur, buku DBR mencapai puncaka masa kejayaannya. Harga di pasaran benar -- benar tidak wajar . Satu buku bisa laku puluhan juta hingga ratusan juta  rupiah.
Kenapa buku ini bisa mahal ?

Historis yang berulang
Buku ini dikarang oleh Sukarno sebelum menjadi Presiden. Kebanyakan ditulis saat beliau masih dalam  kondisi perjuangan , tak jarang dalam kondisi di pengasingan. Sementara anaknya saat menjadi Presiden tentu memiliki memori yang tajam akan karya -- karya orisinalitas ayahnya.
Buku setebal 2000 halaman ini telah diperbanyak namun sempat dicekal oleh Orde Baru dan kemudian menjadi langka. Hanya orang -- orang tertentu yang dapat memilikinya. Saya pun memilkinya dengan berburu bertahun -- tahun. Ada yang didapat dari luar negeri , ada yang tidak disengaja dapat dengan kualitas bagus, ada yang dibeli dengan harga pertemanan dengan pemilik toko buku yang saya ceritakan memiliki buku bernilai miliaran tadi.

Saya senang memiliki buku ini yang penuh historis , di halaman sampulnya tertera tandatangan Sukarno yang asli.  Memilikinya mempelajarinya dan menuliskannya Kembali dengan kesesuaian kondisi yang terjadi . yang jelas, ada beberapa anak bangsa yang terbaik yang patut kita teladani. Ada buku Sukarno, Tan Malaka, Hatta, Syahrir dan lain sebagainya. Mereka adalah orang -- orang hebat yang berpiikiran hebat. Dalam kurun waktu lama orang -- orang seperti mereka sulit ditemukan di negara ini. Baik dari  sosoknya, perilaku kenegarawanannya, prestasi dan hasil pemikiran yang didokumentasikan menjadi sebuah buku yang laik di koleksi oleh generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun