Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kalau Sakit, Fokus Saja Pada Pemulihan Kesembuhan!

20 Desember 2017   16:27 Diperbarui: 21 Desember 2017   09:56 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerimis ketika Azan Subuh berkumandang tentunya membuat berat melangkahkan kaki ke masjid. Apalagi hujan rintik rintik ini tak jua reda sejak magrib tiba. Ada yang berbeda ketika jamaah subuh hendak pulang ke rumah . Yup langkah kaki ini serta merta mengikuti langkah Ketua Rukun Tetangga kami yang mengajak bertakziah. Rupanya sejak pukul 10.00 malam ada tetangga kami yang menderita kemalangan. Pak Askin salah satu pengurus Mushola lingkungan kami telah berpulang. Ada sedih di hati, karena sejak malam kejadian dan baru saya ketahui menjelang Subuh usai. Rupanya cuaca malam tadi melenakan siapa saja para penghuni komplek setelah lelah bekerja siangnya.

Kini, sudah lebih dari dua hari warga seluruh Indonesia heboh dan sibuk dengan asumsi masing masing soal pemberitaaan tersangka yang masuk rumah sakit kali kedua. Dengan cerita dan alibi yang berbeda seolah drama belum usai. Nah ngomong ngomong soal sakit nih, teman teman pasti pernah merasakan yang namanya sakit kan? Seperti tetangga saya yang meninggal tersebut yang saya tahu beliau adalah orang yang kuat karena maish bias bwa mobil sendiri ke rumah sakit kalau sedang kambuh penyakitnya.  Pasti rasanya tidak enak, apalagi kalau sampai di rawat di rumah sakit karena vonis suatu penyakit tidak perlu yang kanker atau jantung,  semisal kena usus buntu saja sudah merepotkan.

Sebutlah Ibu Lusi,  salah satu ibu rumah tangga  yang pernah saya temui dalam sebuah acara peluncuran program kesehatan  PRUMedical Network. Beliau menuturkan  dan  merasakan betapa khawatirnya dirinya ketika anak gadisnya  yang semula periang kini harus terbaring di ranjang rumah sakit karena didiagnosa  usus buntu. Selain khawatir akan kesehatan putri  tercintanya, sang ibu juga merasa was was akan biaya yang akan dibebankan demi kesembuhan buah hatinya. Sekitar dua puluh juta rupiah setidaknya harus dia keluarkan untuk biaya operasinya, belum lagi biaya paska operasinya.   Fikirannya melayang tentang sikap awalnya yang selalu menolak apabila ada yang menawarkan program perlindungan kesehatan untuk dirinya dan keluarganya. Kini, dia harus membelah fikirannya antara menemani putrinya atau pergi mencari pinjaman untuk biaya pengobatan.

"Hai Kamu dari Kompasiana ya?" Sapa Imam di chat WA ku.

"Mau gak datang ke acara Press Confrence di salah satu acara  kami ".Tambahnya.

Sang pengundang tahu kalau saya aktif menulis di Kompasiana. Tulisan saya dan beberapa bloger lainnya dianggap bias memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Berhubung saya ini Kompasianer yang merasakan  tulisannya biasa biasa saja maka kalimat ajakan undangan menghadiri acara  pastilah saya akan penuhi. Karena ini adalah bentuk kepercayaan pembaca kepada saya dan Kompasiana sebagai salah satu wadah pemberi informasi ala jurnalis warga.

Sebagai kelanjutan dari kisah ibu Lusi tadi, Beliau akhirnya menyadari bahwa asuransi itu sangat penting sehingga diakhir perbincangannya ucapan rasa syukur menggema karena  semua biaya yang cukup besar itu tidak jadi dia keluarkan karena sudah di cover oleh asuransi yang dia ikuti . Ibu Lusi ini adalah salah satu contoh orang yang melek asuransi . Oleh karena itu penting sekali  bagi semua orang untukmengetahui manfaat apa saja dari poli yang ditawarkan perusahaan kepada kita. Termasuk benefit langsung bagi si penunggu  pasien.

Seperti yang diutarakan oleh Jens Risch, Presiden Direktur  Prudential Indonesia yang mengatakan bahwa mereka  sangat bersyukur dapat meluncurkan program  yang memberikan  layanan eksklusif bagi para nasabah sejak masuk, selama perawatan hingga keluar  dari rumah sakit. Mereka senang  dapat bermitra  dengan emapt rekanan rumah sakit yang tidak saja merupakan penyedia jasa kesehatan terkemuka dengan jaringan  yang luas di  Indonesia, namun  juga memiliki  kesamaan misi untuk  memberikan  pelayanan dan kenyamaan tebaik kepada nasabah yang menjalani rawat inap, sehingga pasien dan keluarganya  dapat dengan  tenang berfokus memulihkan diri.

cara ini adalah bagian dari  program untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi pasien di rumah sakit seluruh di seluruh Indonesia. Tercatat ada 4 rumah sakit besar sejumlah 42 rumah sakit yang tersebar di 23 kota besar di negeri ini. Saya sendiri pernah merasakan ketika Tahun 2009 di Bulan September harus di rawat rumah sakit swasta di Karawaci Tangerang (Siloam Hospital). Rumah sakit ini ternyata beserta 3 group  rumah sakit lainnya yaitu  Mitra Keluarga, Mayapada dan Royal Taruma menjadi empat mitra dari sebuah program  di Prudential tersebut.

BAGAIMANA KALAU KITA TERLANJUR SAKIT ?

Masya Allah tinggi bener tensi saya nih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun