Mohon tunggu...
Yusminiwati
Yusminiwati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Langkah besarmu di masa depan dimulai dari langkah kecilmu hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Otak "Sari Buah Apel"

11 Desember 2018   22:28 Diperbarui: 11 Desember 2018   22:28 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah orang cerdas memiliki otak yang lebih besar?

Pada mulanya, para ilmuwan berpendapat bahwa otak berperan penting atas seluruh aktivitas tubuh, dan oleh karena itu para ilmuwan berasumsi bahwa orang dengan ukuran otak yang besar pastilah cerdas. Tetapi, kemudian ditemukan bahwa para pekerja pasar juga memiliki otak sebesar otak para professor, dan otak penjahat tidak lebih kecil dari mereka yang taat pada hukum.

Albert Einstein (1879-1955) secara universal diakui sebagai genius, tetapi otaknya hanya berukuran rata-rata. Meskipun demikian, otak Einstein berbeda dari otak normal dalam satu hal yang penting. 

Ketika Einstein meninggal pada tahun 1955, ahli patologi Rumah Sakit Princeton Dr. Thomas Harvey melakukan otopsi dan mengangkat otaknya. Setelah itu, otak tersebut menghilang, dan keberadaannya tetap menjadi misteri sampai ditemukan bahwa Dr. Harvey telah menyimpan potongan otak itu di rumahnya di Kansas. Otak tersebut disimpan di kantornya, dalam dua stoples, di dalam kotak kardus yang diberi label "Sari Buah Apel". 

Kemudian, pada tahun 1980-an, untuk alasan-alasan yang tidak pernah jelas. Thomas Harvey mengirimkan bagian-bagian otak itu kepada para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia.

Berbagai studi mengenai otak telah mengungkapkan bahwa Einstein memiliki bagian parietal interior-bagian otak yang bertanggung jawab atas pemikiran matematis-yang luar biasa besar, yaitu 15% lebih lebar daripada otak orang lain. Otak Einstein juga tidak biasa karena tidak mengandung sebuah alur yang disebut sulkus. Ini mungkin faktor utama dalam kecerdasan Einstein yang sangat tinggi, karena ketiadaan alur ini yang memungkinkan sel-sel saraf di kedua sisinya mengirimkan pesan-pesan dengan lebih cepat atau lebih mudah. Namun, banyak ilmuwan yang menganggap studi ini tidak meyakinkan, dan menyatakan bahwa perbedaan fisik otak Einstein dibanding otak rata-rata belum tentu menerangkan kemampuan matematisnya yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun